JAKARTA,TM.ID: Pasca insiden ledakan yang menewaskan 21 orang, anggota Komisi VII DPR RI, Paramitha Widya Kusuma mendesak pihak terkait untuk langkah audit smelter nikel milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI) di Morowali, Sulawesi Tengah.
Paramitha mengatakan, kasus ledakan smelter seperti yang terjadi di PT SMI Morowali tersebut bukanlah yang pertama kali.
“Dan karena peristiwa ini bukan yang pertama kali, maka kami minta proses audit terhadap smeleter tersebut tetap harus dilakukan,”tegas Paramitha, dikutip dari Parlementaria pada Sabtu (27/1/2024).
Selanjutnya, politisi Fraksi PDIP ini mengatakan, langkah audit tersebut bertujuan agar periatiwa serupa tidak terulang lagi di masa yang akan datang.
BACA JUGA: BPJS Ketenagakerjaan Siapkan RP 2 M Bayar Santunan Korban Ledakan Smelter Morowal
Sebut saja akhir tahun 2023 lalu peristiwa ledakan tungku pengolahan hasil tambang atau smelter ini juga terjadi di Morowali yakni smelter Nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS) yang menewaskan puluhan korban jiwa.
Dengan demikian, Komisi VII DPR RI mendesak pemerintah untuk terus mengaudit smelter yang ada. Baik dari sisi kualitas alat atau mesin yang ada, serta pelaksanaan prosedur K3 atau Keselamatan, Kesehatan Kerja di masing-masing perusahaan tambang yang ada.
Bahkan pihaknya meminta pemerintah tidak ragu untuk melakukan audit sekaligus menindak perusahaan smelter nikel yang tidak menerapkan K3, atau yang tidak melakukan perawatan yang selayaknya kepada alat dan fasilitas yang ada.
(Aak)