BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Darurat air bersih kembali menjadi sorotan hangat di kalangan warga Desa Cepu, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam Provinsi Aceh.
Polemik yang mengemuka soal kerusakan pipa PDAM kini ditangani dengan langkah konkret: musyawarah terbuka bersama masyarakat dan pemangku kepentingan.
Musyawarah yang digelar pada Selasa (3/6/2025) di aula desa, dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat mulai dari tokoh adat, pemuda, hingga warga biasa. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya air bersih sudah menjadi bagian dari kepedulian bersama.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Cepu, Evantri Hasugian, tampil memberikan sambutan pembuka. Dengan gaya komunikatif yang tegas namun tetap bersahabat, ia menyampaikan tujuan utama kegiatan tersebut.
“Kami ingin mencari solusi konkrit untuk mengatasi masalah ini, sehingga masyarakat dapat menikmati pelayanan air yang baik dan layak,” katanya mengutip dari RRI, Rabu (4/6/2025).
Baca Juga:
Warga Rancaekek Desak Pemerintah Tindak Pencemaran Udara Pabrik
Soal Desakan Gibran Mundur, Purnawirawan TNI Surati MPR dan DPR!
Dari hasil pembahasan yang dilakukan secara partisipatif, diketahui bahwa biaya perbaikan pipa air bersih yang pecah diperkirakan mencapai Rp4.500.000. Tidak menunggu lama, Evantri menginisiasi pendekatan kolaboratif dalam hal pembiayaan agar darurat air bersih ini cepat teratasi.
“Kami berharap dengan gotong royong dan partisipasi aktif dari semua pihak, perbaikan pipa air dapat segera dilakukan dan masyarakat dapat menikmati pelayanan air yang baik dan layak,” ujarnya penuh semangat.
Rencana pengumpulan dana ini pun akan melibatkan Pemerintah Desa, perangkat desa, Babinsa, Kepala PDAM, dan tentunya masyarakat sendiri.
Pendekatan semacam ini menunjukkan bahwa solusi berbasis kolaborasi lintas elemen adalah kunci dalam penyelesaian masalah publik, bahkan di level desa.
Dukungan masyarakat pun langsung terasa. Salah satu warga, Suparti, dengan antusias menyampaikan harapannya agar tindakan perbaikan segera dijalankan.
“Kami berharap perbaikan pipa air dapat segera dilakukan, sehingga kami dapat menikmati air bersih tanpa gangguan,” tuturnya.
(Hafidah Rismayanti/Budis)