BANDUNG BARAT, TM.ID: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cimahi terus menggalakkan program pemilahan sampah bagi pelaku industri dan rumah tangga untuk mengurangi jumlah buangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti.
Hal ini juga melihat kuota pengiriman sampah Kota Cimahi ke sarimukti tersisa 240 ritase dari jatah total 599 ritase. Angka ini dinilai hanya cukup untuk mengangkut sampah selama 10 hari ke depan.
“Posisi kuota Kota Cimahi kurang lebih 240 ritase. Kalau masyarakat taat melakukan pilah sampah, maka ritase ini dapat dimanfaatkan oleh Kota Cimahi sampah residu saja. Sehingga cukup untuk 10 hari ke depan,” kata Kepala DLH Kota Cimahi Chanifah Listyarini, saat dihubungi, Selasa (3/10/2023).
BACA JUGA: Sektor 1 TPA Sarimukti Segera Tampung 80 Ribu Ton Sampah
DLH sadar, budaya pemilahan sampah sejak dari dapur tak semudah membalikkan telapak tangan, upaya dilakukan dengan program jadwal pengangkutan sampah berdasarkan jenisnya.
Untuk hari Senin angkutan sampah jenis residu, Selasa sampah organik, Rabu anorganik, Kamis organik, Jumat off clean up, dan hari Sabtu residu.
“Kami sudah memberikan waktu atau jadwal kepada pelaku usaha, industri, rumah tangga, menuntaskan sampah. Semua wajib pilah sampah dan menaati hari penarikan sampah ke TPS,” tambahnya.
Rini menerangkan, produksi sampah Kota Cimahi tiap harinya mencapai 226 ton, sebelum ada optimalisasi pemilahan seluruh jenis sampah diangkut ke TPA Sarimukti.
“Kini setelah berjalannya pemilahan, terjadi pengurangan produksi sampah yang diangkut sebesar 40%. Dibandingkan dengan bulan Juli dan Agustus, terjadi pengurangan produksi sampah sekitar 30-40%,” terang dia.
Cimahi terancam kembali dikepung tumpukan sampah dibeberapa TPS dan ruang publik imbas habisnya jatah buang ke TPA Sementara di Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
(Tri/Budis)