MAKASSAR,TM.ID: Mengingat sering terjadinya calon anggota legislatif (caleg) yang mengalami stres bahkan depresi, Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar menyiapkan 14 psikiater.
Para psikiater itu disiapkan untuk menangani para caleg stres atau depresi yang gagal dalam Pemilu Legislatif 2024.
Koordinator Humas RSKD Dadi Makassar, dr Wawan Satriawan mengatakan, upaya tersebut dilakukan pihaknya dengan bercermin pada momen serupa pada periode pemilihan sebelumnya.
Tidak sedikit pasien yang mengalami depresi akibat gagal terpilih dalam pertarungan politik. Dengan demikian, RSKD milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ini telah menyiapkan sejak dini untuk memberikan pelayanan kesehatan kejiwaan bagi mereka.
Dikatakan, pihak manajemen RSKD Dadi juga telah menyiapkan empat tipe kelas ruang perawatan bagi caleg gagal terpilih yang mengalami gangguan kejiwaan akibat kalah pada Pemilu 2024.
BACA JUGA: Bek Naturalisasi Bio Paulin Maju Jadi Caleg di Pemilu 2024
Fasilitas Kamar
Adapun rincian fasilitas kamar perawatan yang disiapkan RSKD Dadi Makassar sebagai berikut:
- Super VIP: 2 kamar
- VIP: 2 kamar
- Kelas 1: 4 tempat tidur
- Kelas 2: 12 tempat tidur
- Kelas 3: 24 tempat tidur.
“Hampir seratus tempat tidur yang kami siapkan, ini kita kondisikan juga dengan pasien lainnya,” kata
dr Wawan.
Menurutnya, untuk tahap proses penyembuhan bergantung pada kondisi para pasien sendiri. Namun, paling cepat pasien yang mengalami depresi bisa sembuh setelah menjalani perawatan sekitar dua pekan atau mungkin lebih.
“Kalau masa penyembuhannya berbeda beda tergantung dari kondisi pasiennya. Ada juga biasa dirawat dengan jangka waktu dua pekan, ada juga berbulan bulan,” kata dia.
Biaya Perawatan
Sementara untuk biaya perawatan bagi peserta Pemilu, lanjut dia, pembiayaan dikenakan seperti pada pasien umumnya.
Sebelumnya, dr Arman Bausat yang masih menjabat sebagai Direktur RSKD Dadi pada 2023 lalu juga menyampaikan bahwa potensi stres berat hingga fase depresi memungkinkan terjadi bagi siapa saja.
Terutama bagi mereka yang telah melakukan kompetisi dengan modal besar, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan, seperti pada pemilihan kepala daerah dan caleg.
Ia mengatakan biasanya setelah kontestasi politik, sejumlah caleg harus mendapat perawatan terkait mental mereka di RSKD Dadi.
Terkait data berapa banyak caleg yang dirawat karena gagal, Arman tidak bisa memberikan. Tetapi, ia memastikan bahwa selalu ada pasien caleg setelah pesta demokrasi serentak.
(Aak)