BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Musisi kenamaan Yuke Sampurna, bassist dari band legendaris Dewa 19, tengah menjadi sorotan usai terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yang cukup memilukan. Kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya Cikalong, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, pada Senin, (21/4/2025).
Kecelakaan itu menyebabkan seorang anak kecil mengalami luka parah hingga tak sadarkan diri. Video amatir yang merekam situasi sesaat setelah kejadian pun viral di berbagai platform media sosial.
Dalam video tersebut, terdengar kepanikan warga, termasuk suara yang menegur pengemudi yang diduga memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Dalam tayangan video tersebut, sosok yang diduga kuat sebagai Yuke terlihat membopong anak yang tak sadarkan diri untuk segera dibawa ke mobil lain dan dilarikan ke rumah sakit. Sikap cepat tanggap ini menuai apresiasi dari banyak pihak.
Dari keterangan warga sekitar, Yuke langsung menunjukkan tanggung jawab penuh atas insiden ini. Ia tidak hanya membawa korban ke rumah sakit, tetapi juga menanggung seluruh biaya pengobatan.
“Benar, kejadiannya pada Senin lalu sekitar pukul 17.40 WIB. Setelah kejadian, korban dan pihak Yuke telah menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan,” kata Kapolsek Cikalong Polres Tasikmalaya, AKP Dede Darmawan, saat dikonfirmasi media.
Baca Juga:
Anak Kecil Tergeletak di Jalan, Diduga Tertabrak Yuke Dewa 19
Bentuk Tanggung Jawab Yuke Dewa 19
Salah seorang warga, Yayan, menambahkan bahwa korban adalah anak dari pasangan warga setempat bernama Emis. Menurutnya, Yuke memperlihatkan itikad baik dengan memberikan bantuan lebih dari Rp10 juta kepada keluarga korban.
Tak hanya itu, Yuke juga menghadiahkan seekor domba untuk keperluan aqiqah sebagai bentuk doa dan harapan untuk kesembuhan korban.
Respons cepat dan penuh tanggung jawab dari Yuke ini menjadi contoh nyata bagaimana public figure seharusnya bertindak ketika menghadapi situasi genting.
Di tengah tekanan publik dan sorotan media, Yuke membuktikan bahwa empati dan aksi nyata jauh lebih penting daripada sekadar klarifikasi di media sosial.
Kasus ini juga mengingatkan kita semua tentang pentingnya berhati-hati saat berkendara, apalagi di kawasan pemukiman yang ramai anak-anak. Tidak hanya soal kecepatan, tapi juga soal kepekaan dan kesadaran akan keselamatan bersama.
Meskipun peristiwa ini menimbulkan luka dan trauma, namun cara penyelesaiannya yang damai dan penuh empati memberikan pelajaran penting.
Bahwa dalam situasi sulit sekalipun, kejujuran, tanggung jawab, dan ketulusan hati tetap menjadi jalan terbaik untuk membangun kepercayaan dan kehormatan.
(Hafidah Rismayanti/Usk)