BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Young Buddhist Association (YBA) soroti aksi Presiden Prancis Emmanuel Macron hingga Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya yang menyentuh arca Buddha di stupa tertinggi Candi Borobudur atau Kunto Bimo.
Dalam keterangannya, YBA menilai hal itu bukan kesalahan murni dari Macron, Ibu Negara Prancis Brigitte Macron, dan Letkol Teddy. Menurut mereka aksi itu bisa jadi dilakukan karena tidak mengetahui jika sudah dilarang.
“Bukan salah Presiden Macron, Ibu Negara Prancis Brigitte Macron dan Letkol Teddy. Mungkin dari mereka tidak tahu bahwa melakukan mitos Kunto Bimo sudah tidak diperbolehkan lagi di Candi Borobudur,” ujarnya dikutip dari akun X, Sabtu (31/5/2025).
YBA menyebut mitos Kunto Bimo yang dikenal masyarakat sekitar telah dilarang karena hanya memiliki dampak buruk terhadap pelestarian Candi Borobudur.
Para pemandu wisatawan di Candi Borobudur selama ini juga telah bertugas dengan baik dan informatif dengan menjelaskan larangan untuk tidak menaiki atau bersikap tidak hormat seperti menduduki stupa di Candi Borobudur yang merupakan objek suci pemujaan umat Buddha.
Baca Juga:
Prabowo Bersulang dengan Macron di Istana, Benarkah Minum Bir?
Prabowo Temani Macron Kunjungi Akmil dan Candi Borobudur Hari Ini
Oleh karenanya, YBA menilai seharusnya aturan pelestarian tersebut diterapkan tanpa tebang pilih terhadap seluruh pengunjung Candi Borobudur.
“Para wisatawan dan pengunjung semua mematuhi hal ini dalam wujud rasa cinta dan peduli akan Candi Borobudur guna bisa lestari hingga dapat diwariskan kepada anak cucu kita,” jelasnya.
“Seharusnya peraturan pelestarian ini tidak tebang pilih agar kita semua tetap care kepada Candi Borobudur sebagai objek destinasi wisata religi,” imbuhnya.
YBA menegaskan seluruh pihak harus bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh UNESCO dan menjadi kebanggaan Indonesia.
“Semoga kita ke depan bisa kompak dalam satu kepentingan untuk menjaga Candi Borobudur,” katanya.
(Anisa Kholifatul Jannah)