BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam beberapa bulan terakhir, dunia otomotif Jepang diterpa masalah skandal uji kendaraan.
Setelah Toyota dan Daihatsu, kini Yamaha juga terseret dalam kasus serupa. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang menemukan adanya ketidaksesuaian dalam pengujian beberapa model motor Yamaha.
Yamaha Motor Co., Ltd. dengan segera menanggapi perintah dari MLIT untuk melakukan penyelidikan internal. Dalam siaran pers resmi, Yamaha menyatakan bahwa mereka menemukan dua kasus ketidaksesuaian dalam uji sertifikasi motor.
Mereka menyampaikan penyesalan mendalam atas kejadian ini dan meminta maaf kepada pelanggan serta pemangku kepentingan.
Akibatnya, ditemukan kasus-kasus yang tidak sesuai dalam dua uji sertifikasi. Pihaknya kemudian melaporkan rincian dan tindakan di masa depan kepada Kementerian pada tanggal 31 Mei.
“Kami menangani kasus yang tidak pantas ini dengan serius dan sangat menyesalinya. Kami dengan tulus meminta maaf karena telah merusak kepercayaan pelanggan, mitra bisnis, pihak terkait lainnya, dan pemangku kepentingan lain di sekitar perusahaan kami. Selain itu, kami telah menguji ulang kendaraan yang saat ini ditangguhkan pengirimannya serta kendaraan yang telah dikirim di masa lalu setelah laporan kasus yang tidak sesuai, dan memastikan bahwa tidak akan ada masalah dalam penggunaan sebenarnya,” tulis keterangan resmi Yamaha, dikutip Selasa (04/06/2024).
BACA JUGA: Toyota Recall Avanza, Yaris Cross dan 3 Model Lain, Masalahnya?
Skandal Yamaha di 3 Motor
Salah satu kasus ketidaksesuaian yang ditemukan adalah dalam uji kebisingan pada model Yamaha YZF-R1. Pengujian dilakukan dalam kondisi yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan, sehingga hasilnya dianggap tidak valid.
Selain itu, kasus turut melibatkan model Yamaha YZF-R3 dan Yamaha TMAX. Dalam pengujian tekanan suara klakson, ditemukan bahwa nomor sasis yang dimasukkan dalam aplikasi berbeda dengan nomor sasis kendaraan yang diuji. Hal ini menimbulkan keraguan tentang keabsahan hasil uji tersebut.
Uji Ulang
Yamaha menyatakan bahwa mereka telah menguji ulang kendaraan yang terlibat dalam kasus ini dan memastikan tidak ada masalah dalam penggunaannya.
Mereka juga berjanji untuk memperbaiki prosedur internal agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Skandal ini tentunya mempengaruhi reputasi Yamaha di mata konsumen, sebagai salah satu pabrikan roda dua terkemuka.
Kepercayaan publik terhadap brand yang selama ini dikenal dengan kualitas dan keandalannya menjadi terguncang. Namun, tindakan cepat dan transparan dari Yamaha diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif ini.
Yamaha berkomitmen untuk memperbaiki dan meningkatkan prosedur pengujian kendaraan mereka. Langkah-langkah konkret telah diambil untuk memastikan kepatuhan terhadap semua standar dan regulasi yang berlaku.
Yamaha akan melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala terhadap proses pengujian dan sertifikasi mereka. Ini bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya ketidaksesuaian di masa depan.
(Saepul/Aak)