BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu, kembali mencuri perhatian publik lewat gebrakan inovatifnya dalam pengelolaan sampah.
Setelah sukses menerapkan Perdes tentang pengelolaan sampah dan mendirikan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), kini mereka melangkah lebih jauh dengan menghadirkan sistem digital berbasis aplikasi untuk mencatat dan mengelola sampah rumah tangga.
Lewat aplikasi yang dikembangkan khusus untuk desa ini, warga bisa menghitung dan melaporkan jumlah sampah yang dikumpulkan setiap hari, baik sampah organik maupun anorganik.
Langkah ini bukan hanya soal kebersihan lingkungan, tapi juga mengajak masyarakat lebih sadar dan aktif dalam menjaga bumi, mulai dari rumah sendiri.
Desa Cangkingan Menuju Desa Digital Ramah Lingkungan
Kuwu Desa Cangkingan, Didi Wahyudi, menyampaikan bahwa terobosan ini merupakan bagian dari Visi Desa Cangkingan ‘Jawara’ yang mendorong terciptanya Smart Environment dan Smart People. Program ini juga sejalan dengan Visi Indramayu REANG (Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong).
“Kami ingin mempermudah masyarakat dalam mengelola sampah sekaligus memberikan edukasi tentang pentingnya memilah dan mendaur ulang. Dengan aplikasi ini, warga juga bisa melihat kontribusi mereka terhadap kebersihan desa,” ujar Didi.
Lewat teknologi ini, setiap warga yang mencatat dan memilah sampah akan memiliki data yang langsung terhubung ke sistem milik petugas kebersihan desa. Transparan, efisien, dan mendidik semua dikemas dalam satu platform digital.
Baca Juga:
Karawang Gelontorkan Rp181 Miliar untuk Dana Desa Tahap Pertama!
Cair! 291 Desa di Karawang Terima Dana Desa Rp181,3 Miliar: 6 Desa Tertunda
Sampah Jadi Cuan? Bisa Banget!
Bukan hanya soal pencatatan sampah, aplikasi ini juga dilengkapi sistem poin dan reward yang jadi daya tarik utama buat warga. Setiap partisipasi aktif, seperti rutin input data dan pengelolaan sampah yang disiplin, akan mendapatkan poin.
Poin-poin ini nantinya bisa ditukar dengan rupiah, kebutuhan pokok, bahkan produk ramah lingkungan yang disediakan desa. Dengan kata lain, semakin peduli lingkungan, semakin banyak manfaat ekonomi yang bisa dirasakan langsung.
Program digital ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak warga merasa lebih terbantu dan termotivasi untuk menjaga lingkungan. Bahkan, beberapa warga mengusulkan agar aplikasi ditambah fitur baru seperti jadwal pengangkutan sampah dan edukasi soal daur ulang.
Inisiatif keren ini menjadikan Desa Cangkingan sebagai desa percontohan teknologi pengelolaan lingkungan di Kabupaten Indramayu. Pemerintah desa berharap langkah ini bisa ditiru oleh desa-desa lain, membentuk gerakan kolektif menuju masa depan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
(Hafidah Rismayanti/_Usk)