Wacana Larangan Penggunaan HP, Kota Bandung Jadikan Angklung dan Permainan Tradisional Alternatif

Penulis: Rizky

Pemkot Bandung Pastikan Ekosistem Ekonomi Kreatif Terus Berkembang
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan meresmikan SDN 090 Cibiru Jalan AH. Nasution, Kota Bandung, Jumat 7 Maret 2025.(Humas Kota Bandung)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Usulan larangan membawa handphone (HP) bagi siswa SD maupun SMP, Kota Bandung jadikan Angklung dan permainan tradisional sebagai alternatif.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan kaji usulan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait larangan membawa handphone (HP) bagi siswa SD maupun SMP dan aturan orang tua tidak menunggu di luar sekolah.

Menurut Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi larangan tersebut bertujuan untuk membangun karakter anak dan menghindarkan mereka dari kecanduan gadget.

“Pak Gubernur mengusulkan agar anak SD tidak membawa HP ke sekolah dan orang tua tidak menunggu di luar. Kita akan mempertimbangkan bersama dengan berbagai pihak agar keputusan yang diambil benar-benar terbaik untuk anak-anak kita,” kata Farhan, Jumat (7/3/2025).

Farhan juga menyebut pentingnya keseimbangan dalam penggunaan teknologi. Di satu sisi, HP diperlukan untuk berkomunikasi, namun di sisi lain, perangkat ini bisa menjadi sumber distraksi yang besar bagi anak-anak. Oleh karena itu, dirinya mengajak semua pihak untuk membuka pikiran dan mengkaji usulan ini dengan bijak.

Sebagai alternatif, sekolah-sekolah di Kota Bandung akan mendorong anak-anak untuk lebih banyak berinteraksi sosial dan memainkan permainan tradisional, seperti angklung.

 

BACA JUGA: 

Tinjau Lokasi, Farhan Ungkap Sebab Terjadinya Banjir di Bandung Timur

Bandung Timur jadi Langganan Banjir, DPRD Minta Farhan-Erwin Buat Terobosan Baru

 

Selain itu, Farhan pun meminta agar guru memberikan contoh bagi anak-anak dengan hanya diperbolehkan menggunakan HP di ruang guru.

“Kita harus memberi contoh kepada anak-anak. Ini belum keputusan, baru wacana, dan masih akan kita bahas lebih lanjut,” ucapnya

Usulan lainnya yakni agar para orang tua cukup mengantar anak mereka ke sekolah tanpa menunggu di luar. Hal tersebut bertujuan untuk membangun kemandirian anak sejak dini.

“Pendidikan karakter itu penting. Kita harus menghitung manfaat dan mudaratnya dengan baik, dua wacana ini adalah wacana penting dalam menjalankan pendidikan, karena pendidikan kita harus berlandaskan pendidikan karakter,” pungkasnya.

 

 

(Rizky Iman/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Satgas Antipremanisme Resmi Dibentuk, Farhan: Warga Harus Dilindungi, Bukan Ditakuti
Satgas Antipremanisme Resmi Dibentuk, Farhan: Warga Harus Dilindungi, Bukan Ditakuti
Kades Sukasenang korupsi
Dana Desa Raib Rp452 Juta, Kades Sukasenang Resmi Ditahan
DLH Bandung Ambil Alih Sampah Pasar Gedebage, Targetkan Jadi Pupuk dan Energi
DLH Bandung Ambil Alih Sampah Pasar Gedebage, Targetkan Jadi Pupuk dan Energi
Squid Game Amerika
Squid Game Amerika Bakal Ada? Kapan Rilisnya?
Desta
Diogo Jota Meninggal, Desta: Rest in Love
Berita Lainnya

1

Akoba Manevent Hadirkan Lokavidya "DigiTradisi: Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital"

2

Gegara Tikus Kencing Sembarangan, Awas Nyawa Melayang

3

BREAKING NEWS! Striker Liverpool Diogo Jota Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Mobil di Spanyol

4

Cara Menghitung Skor Nilai Tes Terstandar SPMB Jabar 2025

5

Kota Kreatif yang Tersandung Sampah
Headline
Wali Kota Bandung Siapkan Insentif Rp1 Miliar untuk RW, RW Aktif Dapat Bonus Tambahan
Wali Kota Bandung Siapkan Insentif Rp1 Miliar, RW Aktif Dapat Bonus Tambahan
BMKG Waspada Cuaca Ekstrem
BMKG Imbau Transportasi Darat, Laut dan Udara Waspada Cuaca Ekstrem
Diogo Jota
Kronologi Diogo Jota Tewas: Mobil Keluar Jalur dan Terbakar
Peterpan
Peterpan Comeback, tapi di Mana Ariel dan Uki?

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.