BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), semakin penuh tanda tanya.
Setelah prosesi pemakaman, keluarga justru menerima amplop cokelat misterius dari seorang pria tak dikenal.
Kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilianto, mengungkapkan bahwa amplop itu diterima pada malam 9 Agustus, bertepatan dengan pengajian pertama.
Amplop diserahkan langsung oleh seorang pria misterius kepada asisten rumah tangga, lalu ia pergi begitu saja tanpa memberi keterangan.
“Amplop itu dari orang misterius. Istri tidak tahu, keluarga tidak tahu siapa orang itu. Hanya mengantarkan amplop, memberikan, lalu pergi,” kata Nicholay, Sabtu (23/8/2025).
Simbol Aneh di Dalam Amplop
Ketika dibuka, isi amplop bukanlah dokumen atau surat, melainkan potongan gabus putih berbentuk simbol bintang, hati, dan bunga kamboja.
Hingga kini, makna simbol-simbol tersebut belum terungkap.
“Ada seseorang membawa amplop cokelat. Di dalamnya berisi simbol-simbol dari gabus putih: bintang, hati, dan bunga kamboja. Apa pesan yang terkandung dari simbol-simbol itu masih jadi tanda tanya,” ujar Nicholay.
Amplop misterius itu kini sudah diserahkan kepada penyidik untuk ditelusuri lebih lanjut.
Masih Jadi Teka-teki
Nicholay menegaskan, keluarga tetap menjalani proses hukum dan penyelidikan dengan hati-hati. Ia menyebut orang tua Arya Daru menjadi pengambil keputusan utama, sementara tim hukum hanya memberi masukan sesuai koridor hukum.
“Sekali lagi, setiap langkah keluarga selalu dipertimbangkan dengan aspek kemanusiaan dan kepentingan bersama,” jelasnya.
Misteri amplop cokelat berisi simbol rahasia ini pun menambah lapisan teka-teki dalam kasus kematian Arya Daru, yang hingga kini masih menjadi sorotan publik.
Baca Juga:
Diplomat Muda Sempat Berada di Roftop Gedung Kemlu Sehari Sebelum Ditemukan Tewas di Kos
Scientific Crime Investigation Itu Apa? Digunakan di Kasus Kematian Diplomat Muda Kemlu
Sebelumnya, polisi menyimpulkan kematian diplomat Kemlu ADP bukan disebabkan tindak pidana dan tidak melibatkan pihak lain.
Namun, keluarga menyatakan belum puas dengan hasil penyelidikan itu. Mereka meminta pemeriksaan lebih mendalam, termasuk keterbukaan akses rekaman CCTV.
(Anisa Kholifatul Jannah)