JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Mantan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Paiman Rahardjo membeberkan, diirinya sempat melakukan pertemuan langsung dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan tersebut berlangsung selama sekitar satu jam.
Ia menjelaskan, pertemuan itu dilakukan selepas ia lewat kuasa hukumnya, Farhat Abbas melayangkan gugatan terhadap Roy Suryo dan sejumlah pihak lainnya terkait tudingan ijazah palsu Jokowi ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) pada 16 Juli
“Kita diterima tanggal 19 kemarin. Kita ngobrol cukup lama, hampir 1 jam,” kata Paiman kepada awak media seusai menghadiri persidangan di PN Jakpus, Selasa (29/07/2025).
Dalam pertemuan itu, Paiman mengaku berdiskusi dengan Jokowi mengenai dua langkah hukum yang telah ditempuh pihaknya.
Adapun upaya pertama, pelaporan pidana atas dugaan pencemaran nama baik yang ditujukan kepada Roy Suryo dan kawan-kawan ke Polda Metro Jaya.
Selain itu, ia juga mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, di mana Presiden Jokowi turut disebut sebagai pihak tergugat.
BACA JUGA:
Roy Suryo Makin Curiga pada Paiman Raharjo soal Melihat Ijazah Asli Jokowi
Kasus Isu Ijazah Palsu Jokowi Naik ke Penyidikan, Roy Suryo Tak Gentar
“Ya, tidak apa-apa karena ini demi pemulihan nama baik kita, katanya (Jokowi) gitu,” ujar Paiman.
Ia menambahkan, diskusi dilakukan secara langsung di ruangan kerja Presiden Jokowi, didampingi oleh Farhat Abbas.
“Saat itu diterima oleh Pak Jokowi ngobrol sampai satu jam,” tutur Paiman.
Sementara itu, Farhat Abbas menyatakan bahwa pihaknya meminta Roy Suryo dan rekan-rekannya menghormati hasil penyelidikan Bareskrim Mabes Polri yang telah menyimpulkan bahwa ijazah Presiden Jokowi adalah asli.
Dalam kesempatan tersebut, Farhat juga mengingatkan pentingnya menjaga marwah lembaga kepresidenan dan menghormati status Jokowi sebagai mantan presiden serta ayah dari Wakil Presiden saat ini, Gibran Rakabuming Raka.
“Itu sama saja mereka menghina dan memalukan lembaga presiden dan dilindungi tanpa mereka sadari bahwa imunitas presiden itu adalah sangat luar biasa ya, dan itu kita harus menjaga, simbol negara,” kata Paiman.
(Saepul)