BANDUNG,TM.ID: Truk bermuatan penumpang puluhan orang dari warga Kampung Cinagrog Lembar, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami kecelakaan tunggal.
Insiden kecelakaan terjadi di ruas jalan Saguling-Cipongkor, Kampung Leuwibudah RT.03 RW.08, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, KBB, Jumat (26/1/2023) jam 00.30 WIB.
Akibat peristiwa tersebut, lima penumpang truk dengan Nopol D 8304 WY ini meninggal dunia. Sementara itu, puluhan korban lainnya masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Salah seorang korban selamat, Juhroh (53) menuturkan, pada saat kejadian nahas tersebut dirinya duduk di sebelah sopir dengan kedua orang cucunya.
“Saya duduk di sebelah supir truk dan satu orang penumpang lain serta dua cucu saya yang tidur di atas pangkuan,” katanya saat ditemui di kediamannya di Kampung Cinagrog Lembar, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Jumat (26/1/2024).
Dia menjelaskan rombongan tersebut berangkat menuju Cianjur, untuk mengikuti haul (pengajian), di hari Kamis (25/1) sekitar pukul 16.00 WIB
“Rombongan kami menggunakan dua mobil yang satu menggunakan angkot dan satu kendaraan truk terbuka yang ditumpangi puluhan orang,” jelasnya.
Saat berangkat ke Cianjur kendaraan truk tersebut tak menunjukkan kendala teknis dan sampai tujuan dengan selamat.
“Mobil truk itu memang menjadi kendaraan langganan warga ketika hendak datang ke tempat pengajian dan aman-aman saja,” jelasnya.
Ia menyebut, rombongan pulang kurang lebih pukul 24.00 WIB dari arah Cianjur dengan menggunakan jalur Rajamandala Saguling menuju ke Citalem, Kecamatan Cipongkor.
“Sebelum pulang memang sempat dibetulkan tapi saya tidak tahu apanya yang rusak. Sepanjang jalan mobil angkot yang kami sewa jalan beriringan,” katanya.
“Bahkan mobil angkot itu terus jalan barengan. Apabila truk kami ketinggalan mobil angkot selalu menunggu kami,” sambungnya.
Kecurigaan ada yang tak beres terasa saat truk tersebut memasuki wilayah Saguling karena lajur yang berkelok dan turunan.
“Saya mulai merasa aneh karena semakin sini semakin cepat maju truk yang saya tumpangi. sesekali oleng dan tidak terkendali,” katanya.
“Lama kelamaan truk semakin kencang dan tak lama kemudian melewati jalan yang bergelombang dan truk tidak lama berselang langsung terbalik,” katanya.
Ia ingat, saat truk oleng sebelum terbalik terdengar jeritan dan teriakan penumpang yang ada di belakang. Bahkan tidak sedikit penumpang yang mengumandangkan dzikir.
“Karena oleng badan penumpang yang di belakang saling beradu, bahkan teriak Innalillahi, Allahuakbar dengan suara yang kencang,” jelasnya.
Tak lama setelah itu, truk yang melaju tak terkendali terbalik hingga penumpang di belakang terpental.
“Penumpang tumpah ke jalan dan tidak sedikit yang terhimpit termasuk saya karena duduk di samping supir,” katanya.
Kendati tidak mengingat betul, Juhroh mengaku hal yang pertama dilakukan adalah menyelamatkan kedua orang cucunya yang berada di atas pangkuannya.
“Satu persatu cucu saya dikeluarkan dari luar oleh warga yang menolong, posisi saya terhimpit truk karena memang truknya terbalik jadi bagian depan mobil ringsek,” katanya.
“Saya tuh diselamatkan atau dikeluarkan dari mobil terakhir. Saat mobil dievakuasi, saya langsung teriak dan warga nolong saya,” pungkasnya.
(Tri/Masnur)