SUMUT, TEROPONGMEDIA.ID — Di saat sebagian besar masyarakat menganggap makam sebagai tempat yang tidak boleh diganggu, masyarakat Batak Toba justru punya tradisi menggali kembali tulang belulang leluhur untuk dipindahkan.
Tradisi ini disebut Mangongkal Holi, dan sampai hari ini masih terus dijalankan di berbagai wilayah seperti Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Mangongkal Holi merupakan upacara adat yang bertujuan untuk memindahkan tulang-belulang leluhur dari makam lama ke tempat baru, biasanya sebuah tugu atau monumen keluarga.
Prosesi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada nenek moyang. Selain itu, acara ini juga dijadikan ajang berkumpulnya keluarga besar dari berbagai daerah.
Tradisi ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Butuh waktu, biaya, dan persiapan matang. Keluarga biasanya harus berdiskusi dengan tetua adat, menentukan hari baik, menyiapkan upacara adat, hingga mengundang kerabat dan masyarakat sekitar.
Prosesi ini sering kali diiringi dengan doa, tarian tortor, musik gondang, dan pemotongan hewan kurban seperti kerbau atau babi.
Menurut penelitian Silalahi dkk. (2019), Mangongkal Holi tidak hanya memiliki makna spiritual, tapi juga menjadi cara masyarakat Batak menjaga silaturahmi, memperkuat identitas marga, serta mewariskan cerita keluarga secara turun-temurun.
Hal ini juga diperkuat oleh Mariana (2021) yang menyebut bahwa melalui tradisi ini, anak cucu dikenalkan pada sejarah marga dan leluhur mereka.
Fakta uniknya, meskipun berbasis adat, Mangongkal Holi sekarang mulai dipadukan dengan unsur modern.
Banyak keluarga yang merekam prosesi ini menggunakan kamera atau drone, lalu membagikannya ke media sosial sebagai bagian dari dokumentasi budaya.
BACA JUGA
Martumba: Dulu Tarian Sakral, Kini Tinggal Gaya-gayaan?
Tradisi Nadran Indramayu, Warga Padati Pesta Laut Sukahaji 2025
Meski tidak semua keluarga bisa melakukannya karena alasan biaya dan kesibukan, tradisi Mangongkal Holi tetap jadi simbol penting dalam budaya Batak.
Tradisi ini bukan hanya tentang memindahkan tulang, tapi tentang menjaga hubungan dengan leluhur, mengenal asal-usul keluarga, dan memperkuat rasa kebersamaan dalam masyarakat.
Sumber: Silalahi, C. D. M., Sibarani, R., & Setia, E. (2019). Local wisdom found in Mangongkal Holi tradition. KnE Social Sciences.; Mariana, D. (2021). Pewarisan Sejarah Melalui Adat Mangongkal Holi Batak Toba Di Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara Tahun 2019. SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Pendidikan, 8(02), 147-156.
(Daniel Oktorio Saragih/Magang/Aak)