BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Toyota mengumumkan keputusan mengejutkan untuk menghentikan produksi model mobil sport andalan mereka, Toyota GR Supra tahun 2026 mendatang.
Keputusan pabrikan asal Jepang itu menyusul BMW Z4 yang akan disuntik mati. Kabar ini muncul di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh pabrikdi Austria, Magna Steyr yang memproduksi kedua model ini.
Masalah Toyota GR Supra Harus Suntik Mati
Magna Steyr, pabrik yang merakit Toyota GR Supra dan BMW Z4, telah mengalami penurunan produksi yang signifikan. Pabrik ini telah memberhentikan sekitar 500 karyawan di Graz akibat berakhirnya produksi beberapa model utama seperti BMW Seri-5, Jaguar E-Pace dan I-Pace, serta Fisker Ocean. Kondisi ini memaksa Magna Steyr untuk mengurangi skala produksinya, yang pada akhirnya berdampak pada kelangsungan Toyota GR Supra dan BMW Z4.
Vice President Toyota Motor North America Group, Dave Christ, menyatakan bahwa Toyota sedang mengevaluasi berbagai kemungkinan kerja sama dengan BMW terkait produksi mobil tersebut. Meskipun kerjasama dengan BMW telah membuahkan hasil, Toyota tidak menutup kemungkinan untuk mencari solusi alternatif guna mempertahankan keberadaan GR Supra di pasar.
“Kami bermitra dengan BMW dan ini berhasil. Kami sedang mengevaluasi apa yang akan terjadi selanjutnya,” kata Christ melansir Carscoops, Jumat (31/5/2024).
Sejarah dan Performa
Toyota GR Supra merupakan model yang dikembangkan oleh divisi performa tinggi Gazoo Racing (GR). Mobil ini berbagi platform dengan BMW Z4 dan dikenal sebagai suksesor dari generasi keempat yang produksinya dihentikan pada tahun 2002.
Model sport ini dibekali mesin 3,0 liter 6-silinder segaris satus basis dengan BMW, yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 382 dk, menempatkan dirinya sebagai mobil keluaran Toyota terkecang pada era modern. Toyota bahkan sedang mengembangkan versi paling bertenaga dari model ini yang dinamakan Supra GRMN, yang diuji di sirkuit Nurburgring Nordschleife, Jerman, bulan Maret lalu.
Toyota tidak hanya berhenti pada mesin konvensional. Supra GRMN dikabarkan akan menggunakan mesin yang sama dengan M4 CSL, 3,0 liter twin-turbo, yang dapat menghasilkan tenaga hingga 543 dk dan torsi 649 Nm. Selain itu, model ini juga akan mengusung teknologi mild-hybrid, menjadikannya yang pertama dalam seri ini.
Meskipun penghentian produksi Toyota GR Supra terdengar mengejutkan, Toyota tetap berupaya mencari jalan agar model ini dapat bertahan. Salah satu langkah yang dipertimbangkan adalah membangun basis produksi sendiri untuk GR Supra.
“Saya pikir jika kita ingin membangun sesuatu, kita akan memikirkan cara untuk membangunnya,” tambah Christ.
Penggemar setia Toyota GR Supra tentu akan merasa kehilangan jika model ini benar-benar dihentikan. Namun, Toyota tetap optimis dengan berbagai inovasi dan strategi baru yang akan diimplementasikan. Langkah ini diharapkan dapat menjaga posisi Toyota di pasar mobil sport dan performa tinggi.
Bagi para penggemar yang mungkin merasa kecewa, Toyota telah menyediakan berbagai model alternatif dengan performa tinggi. Selain itu, kemungkinan hadirnya model baru dengan teknologi hybrid juga memberikan harapan baru bagi pasar mobil sport di masa depan.
(Saepul/Budis)