Tornado Rancaekek Mengerikan, ini Perbedaanya dengan Angin Puting Beliung

tornado rancaekek
Peniliti BRIN mengungkap, badai angin di Rancaekek adalah Tornado bukan angin puting beliung. (tangkapan layar YouTube ShaMeera Kips)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Fenomena langka, tornado pertama yang menerjang Indonesia di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (21 /02/2024). Sebuah kejadian yang tak terduga dan membuat banyak orang terkejut. Namun, apakah ini benar-benar puting beliung seperti yang sering terjadi di Indonesia?

Peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin menjelaskan, bahwa angin yang merusak Rancaekek sangat mirip dengan tornado daripada puting beliung. Tornado memiliki skala kekuatan angin yang lebih besar dengan dampak radius yang lebih luas dibandingkan puting beliung.

“Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 56 km/jam,” kata Erma.

BACA JUGA: BRIN: Angin Puting Beliung Rancaekek Badai Tornado Pertama di Indonesia

Penting untuk dicatat bahwa puting beliung cenderung bersifat singkat, hanya terjadi sekitar 5-10 menit, sedangkan tornado memiliki durasi lebih panjang. Erma Yulihastin menyampaikan bahwa tornado Rancaekek memiliki minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam, sementara puting beliung terkuat hanya mencapai 56 km/jam berdasarkan data sejarah.

Menariknya, Erma Yulihastin menyatakan bahwa struktur tornado di Rancaekek memiliki kemiripan yang mencengangkan dengan tornado yang umumnya terjadi di belahan bumi utara, seperti Amerika Serikat. Dengan tingkat kemiripan mencapai 99,99%, hal ini menunjukkan betapa luar biasanya peristiwa ini.

“Struktur tornado Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara, Amerika Serikat. Memiliki kemiripan 99,99% alias mirip bingits!,” tambahnya dalam cuitan akun X @EYulihastin.

Tim BRIN akan melakukan investigasi dan rekonstruksi terhadap fenomena tornado Rancaekek. Erma Yulihastin menekankan pentingnya kontribusi masyarakat dalam menyediakan foto-foto dan video yang dapat membantu dalam mendokumentasikan kejadian ekstrem ini.

Ia mengklaim bahwa peristiwa ekstrem ini sebenarnya sudah diprediksi oleh Kamajaya (Kajian Awal Musim Jangka Madya Wilayah Indonesia), sebuah sistem informasi prediksi iklim berbasis komputer milik BRIN.

Pada hari Rabu kemarin, Kamajaya telah memprediksi ‘extreme event,’ termasuk kemungkinan terjadinya badai tornado di Indonesia.

 

(Saepul/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hobi mengupil
Hobi Ngupil Bisa Berisiko?
Jonatan Christie
Takluk dari Antonsen, Jonatan Christie Runner-Up China Masters 2024
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap, Kevin Mendoza Sampaikan Isi Hatinya
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Tespek Positif Belum Tentu Hamil? Ini Penjelasannya
Headline
Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Raih Gelar Juara Dunia, Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Dedi Kusnandar Mengalami Cedera, Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
Dan Terjadi Lagi, Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva