BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Terobosan riset kembali datang dari Institut Teknologi Sumatera (Itera). Dr. Rahmat Kurniawan, S.Si., M.Si., dosen Program Studi Kimia dari Kelompok Keilmuan Kimia Hayati Fakultas Sains Itera, berhasil menemukan senyawa Kuwanon J dari tanaman Morus shalun (murbei) yang menunjukkan potensi sebagai agen antikanker serviks.
Senyawa Kuwanon J merupakan hasil reaksi adduct Diels-Alder yang terbentuk melalui proses biotransformasi dengan bantuan enzim Diels-Alderase. Dalam uji awal, senyawa ini menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker serviks, membuka peluang pengembangan obat kanker berbasis bahan alami.
Penemuan ini dipresentasikan Dr. Rahmat dalam kegiatan Mimbar Akademik Fakultas Sains Itera, yang digelar di Aula Gedung F Itera, dan dihadiri oleh civitas akademika termasuk Dekan Fakultas Sains, Dr. Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, S.Si., M.Si.
Dalam paparannya, Dr. Rahmat menjelaskan bahwa risetnya menggunakan pendekatan kultur jaringan pada tumbuhan, jamur, dan bakteri untuk mengeksplorasi senyawa bioaktif.
“Tanaman murbei menghasilkan senyawa fenolik unik dengan rantai isoprenil. Rantai ini menjadi prekursor pembentukan cincin metil sikloheksena dalam senyawa Diels-Alder adduct,” jelasnya, mengutip kemendiktisaintek.
Tanaman murbei sendiri merupakan anggota famili Moraceae yang banyak tumbuh di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia dan Asia Tengah. Selain murbei, Dr. Rahmat juga meneliti sejumlah senyawa alami potensial dari tanaman lokal lainnya, seperti Paclitaxel dari cemara gunung (Taxus sumatrana), phytosterol dari bakau minyak (Rhizophora apiculata), amyrin dari sikat botol (Callistemon citrinus), hingga lapachol dari pohon tabebuya (Tabebuia aurea).
Menurut Dr. Rahmat, kekayaan hayati Indonesia menjadi sumber inspirasi pengembangan obat-obatan alami. “Senyawa alami cenderung memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat sintetis. Ini menjadi nilai tambah dalam pengembangan farmasi yang aman dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Dorong Kolaborasi dan Inovasi Riset
Dekan Fakultas Sains Itera, Dr. Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, menyambut positif hasil riset tersebut dan menekankan pentingnya kegiatan seperti Mimbar Akademik untuk membangun budaya diskusi ilmiah yang produktif. “Forum ini menjadi ruang berbagi ide dan menjalin kolaborasi lintas disiplin demi mendorong kemajuan ilmu pengetahuan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum apt. Dirga, S.Farm., M.Sc., Plh. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. I Putu Mahendra, S.Si., serta para dosen, ketua program studi, dan mahasiswa Fakultas Sains Itera. Diskusi interaktif di akhir sesi membuka peluang sinergi riset, khususnya dalam pengembangan sains dan teknologi berbasis potensi lokal di bidang kesehatan dan farmasi.
Baca Juga:
Penemuan senyawa Kuwanon J dari tanaman murbei ini menjadi bukti bahwa pemanfaatan biodiversitas Indonesia mampu menciptakan inovasi yang menjanjikan di dunia medis, khususnya dalam menghadapi penyakit berbahaya seperti kanker serviks.
(Virdiya/Aak)