Siswa SMK di KBB Tewas saat Teater, Diduga Terlalu Mendalami Peran

Penulis: Vini

Siswa KBB tewas mendalami peran
Ilustrasi. (iStockphoto)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Insiden yang mengakibatkan salah satu siswa kelas XII SMK Dharma Pertiwi, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tewas saat pertunjukan teater, diduga karena terlalu mendalami peran.

“Di adegan dalam cerita yang mereka buat ada adegan skenario bunuh diri. Mungkin karena saking mendalami peran, sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Humas SMK Dharma Pertiwi, Ridwan, dikutip Minggy (23/2/2025).

Siswa bernama Muhammad Ropiq Dafirly meninggal dunia saat pertunjukan teater sekolah berlangsung. Insiden ini terjadi dalam rangka ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia pada Kamis (20/2/2025).

Menurut Ridwan, ujian praktik teater ini merupakan tugas bagi seluruh siswa kelas XII. Mereka dibagi dalam kelompok untuk menulis naskah, menentukan peran, serta menyiapkan properti secara mandiri.

Saat insiden terjadi, Ropiq sedang memainkan peran dalam pertunjukan berjudul “Kenakalan Remaja”. Dalam lakon itu, ia memerankan seorang perempuan hamil yang mengalami depresi dan akhirnya bunuh diri.

Ropiq menggunakan properti berupa balon berisi air merah untuk memberikan efek darah dalam adegan bunuh diri. Namun, ketika ia menancapkan gunting ke perutnya, ia tiba-tiba pingsan di atas panggung. Awalnya, penonton mengira itu bagian dari akting, hingga kemudian saksi menyadari bahwa Ropiq benar-benar terluka.

“Untuk korban sendiri ketika terdapat kejadian seperti itu, kita langsung membawanya ke puskesmas untuk pertolongan medis pertama. Karena memang puskesmas yang terdekat dari sini,” jelas Ridwan.

Pihak sekolah mengakui kecolongan dalam pengawasan properti yang digunakan para siswa dalam ujian praktik tersebut.

BACA JUGA:

Siswa SMK Tewas saat Pentas Seni Sekolah di KBB, Ada Tusukan di Perut!

Siswa KBB Tewas Saat Pertunjukan Teater, Pihak Sekolah Buka Suara

“Untuk properti itu semua siswa yang menyediakan. Kalau untuk properti yang lain itu sepengetahuan kami, tapi kami tidak mengetahui adanya gunting itu,” kata dia.

Ia menegaskan sekolah telah melarang siswanya membawa senjata tajam sebelum kegiatan tersebut diselenggarakan. Bahkan setiap harinya pihak sekolah menggelar razia.

“Kemarin itu di luar kontrol kami, mereka tidak menginformasikan penggunaan sajam tadi,” jelas Ridwan.

Ridwa juga mengatakan meninggalnya salah satu siswa kelas XII SMK Dharma Pertiwi tersebut karena kecelakaan tunggal bukan seperti yang simpang siur selama ini seperti perkelahian dan penusukan.

 

 

(Virdiya/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
hqdefault (1)
Gratis dan Tanpa Ribet, Nobarflix Jadi Favorit Penggemar Bola Se-Indonesia!
Al Ghazali
Jelang Pernikahan Al Ghazali dengan Alyssa Daguise, Ini Peran Ahmad Dhani & Maia Estianty
Momen Prabowo dan Megawati Hadiri Upacara Hari Pancasila Secara Berdampingan
Momen Prabowo dan Megawati Hadiri Upacara Hari Pancasila Secara Berdampingan
Kerjasama Nikel
Kembangkan Ekosistem Nikel, Danantara Jalin Kerjasama dengan Prancis
Perbedaan Domba dan Kambing, dari Fisik Hingga Kandungan Gizi
Berita Lainnya

1

Aliansi Pedagang Desak Revitalisasi Pasar di Bandung: Pasar Kumuh Harus Segera Dibenahi

2

Di Balik Keramaian

3

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

4

Penjaga Roda Terakhir

5

Jam Malam di Bandung Berlaku Hari Ini, Satpol PP dan Dishub Diterjunkan!
Headline
porsche tabrak rush
Laju Kencang Mobil Porsche Tabrak Toyota Rush hingga Terbalik di Tol Surabaya-Gempol
jam malam bandung
Jam Malam di Bandung Berlaku Hari Ini, Satpol PP dan Dishub Diterjunkan!
ukuran rumah bersubsidi diperkecil
Duh, Ukuran Rumah Subsidi Akan Diperkecil?
sekolah jam 6 pagi
LPA Jabar Soroti Kebijakan Anak Sekolah Masuk jam 6 Pagi

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.