BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Matcha, teh hijau bubuk khas Jepang, terkenal karena proses pengolahannya yang panjang dan rumit.
Namun, krisis kekurangan pasokan matcha di Jepang mulai memengaruhi industri makanan dan minuman di berbagai negara, termasuk Singapura.
Gerai minuman dan toko makanan di negara tersebut terpaksa menghentikan atau membatasi penjualan produk berbasis matcha.
Berbeda dari teh hijau biasa, matcha diolah dari daun teh yang digiling hingga teksturnya halus seperti tepung. Popularitas matcha terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan pencinta makanan manis dan minuman berbasis teh.
Namun, tingginya permintaan ini menyebabkan pasokan matcha dari Jepang tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Dampak di Singapura
Dilaporkan oleh Mothership pada 21 November 2024, beberapa toko di Singapura, seperti Ippodo Tea, menghentikan sementara penjualan produk matcha mereka.
Pada akhir Oktober lalu, Ippodo Tea mengumumkan stok matcha mereka tidak cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan.
“Kami sangat menyesal mengumumkan bahwa beberapa produk matcha dihentikan sementara. Produk lain masih tersedia, tetapi dengan pembatasan pembelian satu produk per pelanggan,” demikian pernyataan resmi Ippodo Tea.
Maruku Koyamen, toko online asli Jepang, juga mengumumkan bahwa beberapa produknya akan tersedia dalam jumlah terbatas.
Hal serupa dilakukan oleh Horii Shichimeien, toko online asal Kyoto, yang menghentikan penjualan matcha karena keterlambatan pasokan dari produsen.
Penyebab Krisis Matcha
Menurut Sazen Tea, salah satu gerai minuman ternama di Jepang, produsen matcha kesulitan memenuhi permintaan pasar karena sebagian besar produksi masih dilakukan secara tradisional untuk menjaga kualitas. Selain itu, bahan utama matcha, yaitu daun teh tencha, kini semakin langka.
Di Singapura, permintaan yang tinggi memicu kenaikan harga matcha sebesar 10% hingga 15% di beberapa supermarket. Masalah ini menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama di TikTok, di mana banyak pengguna mengeluhkan sulitnya mendapatkan matcha berkualitas saat ini.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Tempat Makan Durian Paling Sultan di Kota Bandung
Bagi penggemar dan produsen teh hijau di seluruh dunia, krisis matcha menjadi tantangan serius. Sebab, tidak bisa memenuhi produksi dan permintaan global yang terus meningkat.
(Virdiya/Aak)