BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kondisi bangunan sekolah yang memprihatinkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menuai perhatian serius dari kalangan legislatif.
Rona Firmansyah, anggota Komisi III DPRD Majalengka, menegaskan bahwa masih banyak fasilitas pendidikan yang rusak dan tidak layak digunakan. Ia menyatakan telah melihat langsung beberapa sekolah dengan kondisi yang dapat membahayakan keselamatan para siswa.
“Kita mendengar laporan mengenai ruang kelas yang ambruk beberapa waktu lalu. Ini sangat memprihatinkan dan tidak bisa terus dibiarkan,” tegas Ketua Fraksi PAN DPRD Majalengka, Rona, Selasa (20/5/2025).
Ia menyampaikan kritik terhadap skema pembangunan yang selama ini dilakukan melalui mekanisme penunjukan langsung dengan batas anggaran maksimal Rp200 juta. Menurutnya, jumlah dana tersebut tidak memadai untuk membangun ruang kelas yang memenuhi standar kelayakan dan keamanan.
“Bayangkan saja, dari Rp200 juta harus dibangun ruang kelas baru. Itu belum termasuk potongan pajak dan biaya lain. Hasilnya tentu jauh dari standar kualitas yang ideal,” ujarnya.
Rona juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap proyek-proyek infrastruktur pendidikan. Ia menilai, tanpa pengawasan ketat, kualitas pembangunan akan sulit ditingkatkan.
“Sarana dan prasarana pendidikan adalah tulang punggung utama dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Pengawasan mutlak diperlukan,” kata dia.
Rona mendesak Pemerintah Kabupaten Majalengka untuk segera menyesuaikan kebijakan daerah dengan regulasi nasional terbaru, yaitu Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 46 Tahun 2025 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Dalam Perpres tersebut, batas maksimal untuk pengadaan langsung pekerjaan konstruksi ditingkatkan dari Rp200 juta menjadi Rp400 juta.
“Ini peluang besar yang harus segera ditindaklanjuti dengan penerbitan Peraturan Bupati (Perbup), agar kita bisa membangun ruang kelas yang lebih kokoh dan sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Baca Juga:
Fraksi PAN DPRD Majalengka menegaskan keseriusannya dalam mengawasi pelaksanaan aturan tersebut, guna mewujudkan masa depan pendidikan yang lebih baik di wilayah setempat.
“Kami mendorong Bupati menangkap peluang ini, karena ini bukan hanya soal anggaran, tapi menyangkut keselamatan dan kualitas belajar anak-anak kita,” pungkas Rona.
(Virdiya/Aak)