JAKARTA, TM.ID: Sebanyak 50 perusahaan properti di China dilaporkan mengalami kebangkrutan. Hal itu terjadi akibat perekonomian negara tersebut. Diperkirakan hal itu akan memberikan dampak untuk perekonomian Indonesia.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, menyampaikan dengan melemahnya perekonomian China saat ini tak menutup kemungkinan bisa berdampak terhadap perekonomian Indonesia.
BACA JUGA: Sri Mulyani Akui Banyak Negara Terjebak Lingkaran Utang
Karena China adalah salah satu mitra dagang terbesar Indonesia.
Sri Mulyani mengungkapkan, dari laporan Financial Times yang menyebut bahwa sektor properti di China saat ini sangat mengkhawatirkan dengan banyaknya yang mengalami kesulitan keuangan atau default.
“Ini berarti akan pengaruhi Indonesia karena perekonomian China sebagai ekonomi terbesar kedua dunia itu menjadi motor pertumbuhan ekspor dari banyak negara termasuk Indonesia,” bebernya, Kamis (26/10/2023).
Sementara itu, sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia, dan sebagai negara tujuan utama ekspor Indonesia.
BACA JUGA: Pengamat Ekonomi: Pembangunan IKN Jadi Tantangan dan Peluang Investasi
Orang nomor satu di Kemenkeu ini menjelaskan, melemahnya ekonomi negara itu dapat mempengaruhi dan menekan ekspor dalam negeri.
“Jadi banyak negara yang ekspor ke China pastinya pelemahan ekonomi China akan pengaruhi pertumbuhan ekspor Indonesia,” ujarnya.
Laporan wartawan Jakarta : Agus Irawan / Masnur