PT Yihong Cirebon Rekrut Ulang 1.126 Eks Karyawan PHK Massal

PT Yihong Cirebon
(X/triasih78)

Bagikan

CIREBON, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan sebanyak 1.126 pekerja yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh PT Yihong Novatex Indonesia berpeluang direkrut kembali.

Saat ini, sekitar 200 mantan karyawan telah kembali bekerja di perusahaan tersebut.

Direktur Jenderal PHI dan Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri mengaku pihaknya optimistis seluruh tenaga kerja yang terdampak dapat kembali bekerja secara bertahap.

“Perusahaan telah memenuhi seluruh hak karyawan sebelum Lebaran, termasuk THR dan pesangon,” jelas Indah seperti dilansir Antara, Kamis (11/4/2025).

Perekrutan Bertahap

PT Yihong Novatex yang bergerak di industri alas kaki telah memulai kembali operasionalnya dengan memproduksi sol sepatu.

Kemnaker terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah Cirebon dan manajemen perusahaan untuk memastikan proses rekrutmen berjalan lancar.

“Kami apresiasi komitmen perusahaan yang telah kembali beroperasi di sektor yang sama. Koordinasi intensif terus dilakukan untuk memastikan hak pekerja terdampak terpenuhi,” tambah Indah.

PHK massal sebelumnya terjadi akibat aksi mogok kerja yang dilakukan pekerja. Kemnaker memastikan seluruh proses rekrutmen ulang akan dilakukan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.

BACA JUGA

Apindo Sebut PHK Massal PT Yihong Bikin Investor Tidak Tenang di Cirebon

Momen Karyawan PT Yihong Novatex Sweeping Pabrik hingga Terobos Ruang HRD!

Pemicu PHK Massal

Aksi mogok kerja selama empat hari di awal Maret 2025 menjadi penyebab utama PHK massal di PT Yihong Novatex Indonesia.

Unjuk rasa pekerja ini mengakibatkan keterlambatan pengiriman produk, memicu pembatalan pesanan dari sejumlah pembeli.

Kondisi ini memaksa perusahaan asal Tiongkok tersebut menghentikan operasi pabriknya di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura.

Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri mengungkapkan perkembangan terbaru: “Produksi utama memang terpaksa dihentikan setelah pembeli menarik mesin-mesin produksi.

Namun saat ini perusahaan telah memulai kembali operasi dengan lini produk berbeda di sektor yang sama, khususnya produksi komponen alas kaki seperti sol sepatu.”

Perubahan lini produksi ini menjadi strategi perusahaan untuk bertahan setelah kehilangan pasar utama. Kemnaker terus memantau perkembangan perusahaan untuk memastikan hak-hak pekerja tetap terpenuhi.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Smansa Kecewa Terkait Putusan PTUN Bandung yang Kabulkan Gugatan PLK
Smansa Kecewa Terkait Putusan PTUN Bandung yang Kabulkan Gugatan PLK
eksploitasi sirkus taman safari-1
Kasus Mantan Pemain OCI, Komnas HAM Penuhi Ganti Rugi Rp 3,1 Miliar
Sejumlah Menteri Sowan ke Jokowi, Presiden KAI Desak Kabinet Merah Putih Tegak Lurus!
Sejumlah Menteri Sowan ke Jokowi, Presiden KAI Desak Kabinet Merah Putih Tegak Lurus!
TAWARAN KERJA LUAR NEGERI
Hati-hati Tawaran Kerja ke Negara Ini Rawan TPPO!
pemutihan BI Checking
Cara Pemutihan BI Checking, Kredit Auto Diterima Bank!
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Tim SAR Gabungan Temukan Korban Tertimbun Longsor di Subang Meninggal Dunia

4

Link Live Streaming Manchester United vs Lyon Selain Yalla Shoot

5

Menteri PU Bubarkan Satgas Pembangunan IKN, Ada Apa?
Headline
sengketa lajan sekolah smansa
SMANSA Bandung Terancam Kehilangan Lahan, PTUN Menangkan PLK!
Macet di Pelabuhan Tanjung Priok Horor, Apa Biang Keroknya?
Macet di Pelabuhan Tanjung Priok Horor, Apa Biang Keroknya?
Satpol PP Kota Bandung dan Satpol PP Jabar Tertibkan Sejumlah PKL di Kawasan Saparua
Satpol PP Kota Bandung dan Jabar Tertibkan Sejumlah PKL di Kawasan Saparua
Dedi Mulyadi Dorong Penguatan Ekonomi Desa Jabar
Dedi Mulyadi Dorong Penguatan Ekonomi Desa Jabar

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.