BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah kabupaten (Pemkab) Cirebon luncurkan program Dokumen Adminduk KIA Bocah Kabupaten Cirebon (Dakocan). Program ini berfokus pada penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA) bagi siswa jenjang SD, SMP, hingga SMA di Kabupaten Cirebon.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Cirebon, Iman Supriadi mengungkapkan program Dakocan tahun ini menargetkan penerbitan KIA untuk 62 persen anak dari total anak-anak usia 0 hingga 16 tahun yang berjumlah 1.047.000 jiwa.
Sehingga target penerbitan KIA tahun ini di Kabupaten Cirebon menyasar 639.333 anak.
“Saat ini sudah sekitar 420 ribu KIA yang tercetak. Sisanya, kami siapkan sekitar 300 ribu blanko tambahan untuk mengejar target 62 persen,” ujar Iman, dikutip Kamis (24/4/2025).
Peluncuran program Dakocan yang dilakukan Selasa (22/4/2025) menjadi langkah awal untuk menyasar seluruh siswa SMP. Kemudia, akan terus dilanjutkan ke jenjang pendidikan lain. Pembuatan KIA juga kini semakin mudah. Siswa cukup mengirimkan pas foto melalui pihak sekolah, kemudian Disdukcapil akan mencetak KIA secara kolektif.
Di dalam KIA, tertera informasi penting seperti nama lengkap, nomor kartu keluarga, nama orang tua, hingga nomor akta kelahiran.
“Dengan hanya menunjukkan KIA, semua data penting anak sudah tersedia. Tak perlu lagi membawa berkas terpisah seperti akta lahir atau kartu keluarga saat mendaftar sekolah,” kata Iman.
Sebelumnya, Pemkab Cirebon juga telah meluncurkan KIA bagi anak-anak PAUD dan TK pada tahun 2022 dengan total lebih dari 39 ribu anak. Di tahun-tahun berikutnya, penerbitan terus dilanjutkan, termasuk untuk anak SD yang kini sudah mencapai 103 ribu KIA.
Bupati Cirebon, Imron, mengapresiasi adanya program Dakocan untuk membantu anak-anak di Kabupaten Cirebon memiliki KIA.
“Program ini sangat penting. Karena melalui KIA, kita bisa mengetahui secara pasti jumlah dan sebaran penduduk usia sekolah di Kabupaten Cirebon. Mulai dari SD, SMP, sampai SMA,” ujar Imron.
Baca Juga:
Bupati Cirebon Luncurkan Program ‘DAKOCAN’
Pemkab Cirebon Siapkan Lahan 5,7 Hektar untuk Sekolah Rakyat, Ini Lokasinya!
Menurutnya, kehadiran KIA bukan sekadar sebagai dokumen identitas, tetapi juga alat strategis untuk pemetaan potensi generasi muda. Dengan data yang lengkap dan terintegrasi, pemerintah daerah dapat menyusun kebijakan pendidikan, sosial, dan kesejahteraan anak secara lebih sistematis.
“Dengan data yang akurat, kita bisa merancang program-program pendidikan yang lebih tepat sasaran, termasuk soal bantuan operasional, lomba, dan pengembangan potensi anak-anak,” kata Imron.
(Virdiya/Usk)