Produksi Beras Meningkat 50 Persen, Ketahanan Pangan RI Aman

Penulis: usamah

Produksi Beras Meningkat 50 Persen
Ilustrasi-Gerakan Pangan Murah (GPM) Pemkab Bandung (Foto: Diskominfo Kab Bandung)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TERPONGMEDIA.ID — Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyebutkan ketahanan pangan nasional saat ini dalam keadaan terjaga. Dibanding negara tetangga Filipina yang mengumumkan sedang dalam keadaan darurat ketahanan pangan.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan Moch. Arief Cahyono mengatakan bahwa produksi pangan Indonesia tahun ini terus menunjukkan perkembangan positif. “Kami menggunakan data dari BPS, produksi beras kita mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Bahkan diatas 50 persen,” katanya seperti Teropongmedia kutip

Arif menambahkan, tahun lalu di Bulan Januari dan Februari sempat terjadi kelangkaan beras dan terjadi antrean masyarakat serta harga yang meningkat hingga mencapai Rp 16.000.

“Saat ini, Alhamdulillah, tidak terjadi hal demikian, rentang harga beras saat ini berada di kisaran Rp 12.000 hingga Rp 13.000 per kg,” terangnya.

Melihat data saat ini, lanjut Arief, kondisi cadangan pangan pemerintah di Bulog saat ini sekitar 2 juta ton. Sementara di beras yang ada di pasaran berada dikisaran 8 juta ton, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan beras.

“Saya pastikan, berdasarkan data yang kami terima, kondisi pangan kita sangat aman,” ucapnya menegaskan. Berbanding terbalik dengan kondisi banyak negara yang saat ini justru mengalami krisis pangan.

 

BACA JUGA: 

Bulog Kota Bandung Pastikan Stok Beras Aman Hingga Idul Fitri 1446 Hijriah

Pemerintah Hentikan Bantuan Beras 10 Kg Mulai Hari Ini

 

“Baru-baru ini, Filipina bahkan resmi mengumumkan keadaan darurat ketahanan pangan. Hal ini akibat lonjakan harga beras yang tak terkendali,” katanya.

Menurutnya, langkah itu diambil untuk mengendalikan kenaikan harga yang semakin membebani masyarakat di tengah tekanan ekonomi dan ketergantungan pada impor. Menanggapi kondisi di negara tetangga tersebut, Arief mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada.

“Kami prihatin dengan situasi di Filipina, tetapi tidak terkejut. Pak Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sudah jauh-jauh hari mengingatkan potensi krisis pangan global, karena itu, kami telah menyiapkan berbagai program strategis untuk mengantisipasinya,” ujarnya.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Agung Yansusan
DPRD Jabar Dorong Perda dan Digitalisasi untuk Amankan Aset Daerah
Agung Yansusan
Agung Yansusan Soroti Minol Ilegal dan Tramadol Dijual Bebas di Warung
Peneliti UGM
Peneliti UGM Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Pria pistol
Pria Tenteng Pistol di Lampu Merah, Endingnya Bikin Geleng-geleng!
polisi pungli
Akibat Pungli di Jalan, Polisi Nakal di Medan Dikirim ke Sel!
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Seorang Warga Sroyo Jateng Ditetapkan jadi Tersangka Korupsi Sapi Hibah dari Kementan

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

5

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.