CIREBON, TEROPONGMEDIA.ID — Kepolisian Resor Cirebon Kota, Jawa Barat, menyelidiki kasus dugaan penyebaran foto syur hasil editan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menyeret sejumlah pelajar sebagai korban dan terduga pelaku. Penyidikan dimulai setelah polisi menerima informasi awal pada Jumat (22/8/2025) malam lalu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cirebon Kota, Ajun Komisaris Polisi Fajri Ameri Putra, menyatakan pihaknya langsung mengambil langkah cepat. “Begitu informasi dari rekan media disampaikan ke kami, langsung kami respons cepat dengan melakukan penyelidikan,” kata Fajri di Cirebon, Selasa.
Hingga saat ini, beberapa korban dan terduga pelaku telah mendatangi polres, namun baru satu laporan resmi yang tercatat per Minggu (24/8/) malam.
Pemeriksaan terhadap pelapor tersebut tertunda karena pendamping hukum meminta penjadwalan ulang. Polisi menyatakan tetap membuka kesempatan bagi korban atau masyarakat lainnya untuk melapor.
Jumlah korban dan pelaku belum dapat dipastikan karena penyelidikan masih berlangsung. Beberapa korban telah menunjukkan barang bukti berupa foto editan AI, sementara lainnya hanya memberikan informasi tanpa bukti visual.
Fajri menegaskan bahwa materi yang beredar adalah foto, bukan video, yang merupakan hasil rekayasa AI dengan memadukan wajah korban ke tubuh orang lain dalam konten pornografi.
Meski menghadapi kendala teknis seperti benturan dengan jam sekolah, polisi memberikan kelonggaran waktu untuk penerimaan laporan.
Meski baru satu laporan resmi, penyelidikan telah dimulai dan surat tugas telah diterbitkan untuk mempercepat proses.
“Tadi malam pun ada korban yang datang dan sudah dilakukan pemeriksaan,” tutur Fajri.
BACA JUGA
Siswa di Cirebon Diduga Gunakan AI untuk Sebar Foto Tidak Senonoh Puluhan Teman Sekelas
3 Pelaku Tawuran Konten yang Tewaskan Pemuda di Cirebon Ditangkap, 6 Masih Buron
Polisi saat ini masih mengumpulkan keterangan dan memetakan peran terduga pelaku, apakah hanya memproduksi atau juga menyebarkan konten terlarang tersebut.
Masyarakat, khususnya pelajar perempuan Cirebon, diimbau untuk segera melapor jika merasa menjadi korban penyebaran foto syur.
“Silakan konfirmasi lagi ke kami, bahwasanya kalau memang terjadi editing terhadap foto,” tambahnya.
(Aak)