PALU, TM.ID : Krisis energi listrik di Provinsi Sulawesi Selatan, Barat, Tengah dan Sulawesi Tenggara kini sedikit teratasi dengan hadirnya produsen listrik PT Poso Energy.
PT Poso Energy memproduksi listrik kemudian disalurkan ke PT PLN sebagai BUMN listrik negara, lalu mendistribusikannya ke masyarakat.
Tambahan pasokan daya listrik dari PT Poso Energy berkapasitas 515 MW yang bisa mengatasi beban puncak listrik selama 5 jam di empat kawasan Sulawesi tersebut.
Istimewanya, PT Poso Energy dalam memproduksi daya listriknya menggunakan energi baru terbarukan (EBT).
Manajer PLN Unit Pelayanan Pengatur Beban (UP2B) Sistem Makassar, Edo Adrianto menjelaskan, pihaknya bersama PT Poso Energy telah melakukan tahap uji coba pada pertengahan Januari 2023 lalu.
PT Poso Energy menghasilkan listriknya bersumber dari pembangkit listrik tenaga air atau PLTA yang eksistingnya berada di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
“(PT Poso Energy) Mampu mengatasi pemakaian beban puncak mulai Pukul 18.00 WITA hingga 22.00 WITA,” jelas Edo Adrianto, Sabtu (21/1/2023).
BACA JUGA: 27 Proyek Strategis Nasional Dirampungkan PLN UIP JBB di Tahun 2022
Edo mengatakan pula, PT Poso Energy telah memberikan harapan baru kepada PT PLN dalam menghadapi kemungkinan pertumbuhan beban listrik ke depan di daerah Sulawesi.
Harapan itu muncul setelah pihaknya melakukan serangkaian uji coba sistem, di mana tambahan daya listrik sebesar 515 MW terbukti mampu mengatasi beban puncak pemakaian listrik oleh konsumen di empat daerah itu.
Dengan demikian, melalui kemitraan dengan PT Poso Energy, PT PLN menyatakan sudah rill dan siap menempuh tahap Commerciao Operation Date (COD) pada Februari 2023 mendatang.
“Selama ini masih tanda tanya, sekarang melalui kemitraan dengan Poso Energy hasil didapatkan sudah rill dan siap Commerciao Operation Date (COD) pada Februari mendatang,” tegas Edo.
Lebih jauh Edo menjelaskan soal sistem jaringan listrik di Sulawesi Selatan, Tenggara, Tengah dan Barat, yang sudah terinterkoneksi, sehingga penyaluran listrik bisa lebih maksimal karena terjalinnya kesatuan yang tidak terpisahkan.
Dengan demikian, PLTA Poso kini telah bersepakat menjalin kontrak kerjasama dengan PLN dengan pasokan listrik berkapasitas 515 MW yang dapat bertahan lebih dari 20 tahun.
“Kiranya masyarakat menjaga ekosistem di kawasan pembangkit, supaya tidak mengganggu elevasi, sebab hal ini sangat berpengaruh dengan daya listrik dihasilkan,” pungkas Edo.
(Budis)