BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bagi Anda yang ingin melepas penat dari hiruk-pikuk perkotaan, Kampung Tajur di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, bisa menjadi destinasi yang sempurna.
Desa wisata di Purwakarta ini menawarkan ketenangan, kesejukan, dan pengalaman autentik khas pedesaan.
Terletak di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Kampung Tajur resmi menjadi desa wisata sejak tahun 2004 atas inisiatif Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Berada di kaki Gunung Burangrang, kampung ini mempertahankan keasrian alamnya serta kearifan lokal yang kaya.
Pesona Kampung Tajur
Begitu memasuki Kampung Tajur, Anda akan melihat deretan pepohonan rindang, udara sejuk, pemandangan gunung yang menjulang, serta hamparan sawah hijau yang menyejukkan mata.
Saat tiba di area perkampungan, terlihat rumah-rumah panggung khas Sunda dengan dinding anyaman bambu, lantai kayu, dan cat hitam putih yang seragam, menambah keunikan sekaligus keasrian kampung ini.
Rumah-rumah tersebut adalah hunian warga yang kini juga memiliki fungsi sebagai penginapan bagi wisatawan.
“Desa Wisata ini diciptakan oleh Kang Dedi Mulyadi tahun 2004, karena mungkin melihat potensi warga yang masih memakai tungku, rumah panggung, sehingga ia menjadikan kampung ini tempat wisata,” Kepala Desa Pasanggrahan, Muh Adam Febriansyah, mengutip RRI, Senin (9/12/2024).
Pengalaman Unik di Kampung Tajur
Di Kampung Tajur, ada sekitar 40 rumah panggung berbahan kayu dan bambu yang bisa sebagai homestay. Wisatawan bisa menikmati suasana kampung sambil mengikuti berbagai aktivitas warga setempat, seperti bertani, beternak, bercocok tanam, hingga membuat gula aren, wajit, atau kerajinan tangan lainnya.
“Kami memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk ikut serta dalam aktivitas sehari-hari warga, seperti ke sawah, ke kebun, memasak, atau membuat kerajinan,” jelas Adam.
Suasana kampung yang otentik, warga yang ramah, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, terutama dari daerah perkotaan seperti Jakarta, Bandung, Bekasi, dan Depok.
Dampak Positif untuk Warga
Adam juga mengungkapkan bahwa keberadaan desa wisata ini berdampak signifikan terhadap perekonomian warga. Pendapatan dari penyewaan penginapan, penyediaan makanan, hingga paket ekowisata terus meningkat.
“Mayoritas pengunjung berasal dari kalangan pelajar yang melakukan observasi pendidikan, serta komunitas yang memanfaatkan keindahan alam untuk berswafoto,” tambahnya.
Untuk tarif penginapan, warga mematok harga mulai dari Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per malam, dengan kapasitas satu rumah mencapai delapan orang. Biaya tersebut belum termasuk makan, tetapi wisatawan bisa merasakan hidangan khas desa yang disiapkan oleh penduduk lokal.
Akses Menuju Kampung Tajur
Menuju Kampung Tajur cukup mudah. Jika Anda datang dari arah Bandung atau Jakarta, keluar di Gerbang Tol Jatiluhur, Ruas Jalan Tol Cipularang, lalu arahkan perjalanan ke Wanayasa. Dari perempatan Desa Pasanggrahan, Anda akan menemukan papan petunjuk menuju kampung ini.
BACA JUGA: Pesona Budaya Sunda di 6 Kampung Adat Jawa Barat
Dengan segala keunikan dan keasriannya, Kampung Tajur menawarkan pengalaman wisata yang tidak hanya menyegarkan, tetapi juga mendekatkan Anda pada kearifan lokal masyarakat Sunda. Gimana, tertarik ke kampung ini?
(Virdiya/Aak)