BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Djamari Chaniago menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9/2025) sore. Memiliki rekam jejak mentereng di dunia militer, berikut profil Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago.
Djamari Chaniago kini menduduki kursi Menko Polkam menggantikan Budi Gunawan (BG) usai dicopot Prabowo dalam reshuffle pada Senin (8/9) lalu. Sebelumnya, posisi Menko Polkam diserahkan sementara atau ad interim oleh Prabowo kepada Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Djamari Chaniago lahir di Padang pada 8 April 1949, memiliki latar belakang militer yang sangat kuat dengan pangkat terakhirnya sebagai Letnan Jenderal. Sepanjang kariernya di militer, ia telah menduduki berbagai posisi kunci yang menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin.
Rekam jejaknya yang panjang serta pengalamannya yang luas di bidang keamanan menjadi alasan utama dirinya dipilih untuk memegang peran penting Menko Polkam.
Djamari Chaniago merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1971 dari kecabangan Infanteri Baret Hijau Kostrad.
Dirinya pernah ditunjuk sebagai Komandan Yonif Linud 330/Tri Dharma, Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat, dan Kepala Staf Brigif Linud 18/Trisula.
Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Brigif Linud 18/Trisula dan Komandan Rindam I/Bukit Barisan saat berpangkat kolonel. Dia meraih bintang satu saat dipromosikan sebagai Kapala Staf Divisi Infanteri 2/Kostrad.
Baca Juga:
Resmi Dilantik Prabowo, Ini Daftar Nama Menteri Reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid 2
Reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid 2 Digelar Siang Ini, Nama Erick Tohir Mencuat
Djamari Chaniago mulai menduduki sejumlah jabatan strategis di Kemiliteran, dimulai saat dirinya menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi pada tahun 1997-1998.
Tak berselang lama, Djamari kemudian dilantik menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 1998-1999.
Pada saat itu, Djamari Chaniago juga duduk sebagai anggota dari Dewan Kehormatan Perwira (DKP). DKP adalah dewan yang memutuskan Prabowo terbukti melakukan pelanggaran ketika terlibat dalam operasi penculikan sejumlah aktivis pada 1997-1998 hingga memutuskan memecat Prabowo dari ABRI pada 1998.
Ia pun sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada 9 November 1999 hingga 1 Maret 2000.
Menjelang akhir masa jabatannya, Djamari Chaniago dipercaya untuk menempati posisi sebagai Kepala Staf Umum TNI pada tahun 2000, hingga dirinya pensiun pada November 2004 dengan pangkat terakhirnya sebagai Letnan Jenderal (Letjen).
Selain di militer, Djamari Chaniago memiliki sejumlah karier sipil termasuk menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dari Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat dan Fraksi ABRI. Ia pun sempat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang periode 2015–2016.
(Raidi/Budis)