JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Akun Instagram @Muslim diblokir pemerintah India menyusul meningkatnya ketegangan antara negara tersebut dan Pakistan. Meta yang merupakan perusahaan induk Instagram, mengonfirmasi bahwa langkah ini diambil untuk menindaklanjuti permintaan hukum dari otoritas setempat.
Pengguna Instagram di India melaporkan, bahwa mereka tidak dapat lagi membuka akun @Muslim. Ketika mencoba mengaksesnya, muncul pesan yang menyebutkan bahwa akun tersebut tidak tersedia karena adanya kepatuhan terhadap permintaan hukum dari pemerintah India.
“Akun ini tidak tersedia di India. Hal ini dikarenakan kami mematuhi permintaan hukum yang mengharuskan pembatasan konten,” bunyi pemberitahuan di platform tersebut, dikutip Kamis (8/5/2025).
Pendiri dan pemimpin redaksi akun @Muslim, Ameer Al-Khatahtbeh, mengaku menerima banyak pesan dari pengguna di India yang menyampaikan bahwa mereka tidak bisa lagi melihat konten dari akun tersebut. Ia menyebut pemblokiran ini sebagai tindakan pembungkaman terhadap media komunitas Muslim.
“Saya menerima ratusan pesan dari pengikut kami di India yang mengaku tidak dapat lagi melihat akun kami. Meta memblokir @Muslim berdasarkan permintaan resmi dari pemerintah India. Ini adalah bentuk nyata penyensoran,” kata Ameer.
Meta, saat dimintai tanggapan lebih lanjut, tidak memberikan pernyataan resmi. Perusahaan hanya merujuk ke laman kebijakan mereka yang menjelaskan bahwa pembatasan konten dapat diberlakukan jika materi dianggap melanggar hukum setempat. Namun, mereka menekankan bahwa pembatasan tersebut tidak serta-merta berarti konten melanggar aturan global platform.
Konflik India–Pakistan Meningkat
Pemblokiran akun ini terjadi ketika ketegangan antara India dan Pakistan kembali memanas. Kedua negara dilaporkan terlibat baku tembak di perbatasan yang disengketakan. Bentrokan tersebut terjadi setelah India melakukan serangan rudal yang menewaskan puluhan orang di wilayah Pakistan.
Setidaknya 43 orang dilaporkan menjadi korban dalam serangan dan pertempuran yang terjadi baru-baru ini. Kedua negara, yang memiliki sejarah panjang konflik, saling melontarkan artileri berat di wilayah perbatasan yang sensitif.
Dalam situasi geopolitik yang panas ini, pembatasan terhadap media dan akun sosial dinilai sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengendalikan narasi dan informasi yang beredar di masyarakat. Akun-akun yang kerap menyoroti isu keadilan sosial atau menyuarakan kepentingan kelompok minoritas menjadi sasaran pembatasan.
Baca Juga:
CEO OpenAI Ungkap Kata “Tolong” dan “Terima Kasih” di ChatGPT Picu Pemborosan Energi
Nvidia Peringatkan Dominasi AI AS Terancam, China Disebut Kian Mendekat
Profil Akun @Muslim
Akun @Muslim dikenal luas sebagai platform media digital yang fokus pada berita dan isu-isu yang berkaitan dengan komunitas Muslim global. Akun ini memiliki jutaan pengikut dan kerap mengangkat topik-topik seputar keadilan sosial, krisis kemanusiaan, dan hak-hak warga Muslim di berbagai belahan dunia.
Selain menyajikan berita, @Muslim juga aktif mengadvokasi isu-isu yang jarang mendapat sorotan media arus utama, seperti konflik di Gaza, penindasan Muslim di India, serta perjuangan rakyat Palestina dan etnis Rohingya.
Pemblokiran ini memicu reaksi keras dari para pendukung kebebasan berpendapat, yang menilai langkah pemerintah India sebagai bagian dari praktik sensor yang semakin agresif di dunia digital.
Hingga kini belum ada informasi pasti apakah pembatasan ini akan bersifat permanen atau sementara. Namun, banyak pihak mendesak Meta dan pemerintah India untuk lebih transparan dan menjunjung tinggi prinsip kebebasan berekspresi, termasuk di ranah media sosial.
(Dist)