BEKASI, TEROPONGMEDIA.ID — Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Jawa Barat I, Kanwil DJP Jawa Barat II, dan Kanwil DJP Jawa Barat III resmi menutup rangkaian kegiatan Pekan Sita Serentak Se-Jawa Barat Tahun 2025 pada Senin, 23 Juni 2025, secara daring melalui Microsoft Teams.
Kegiatan ini ditutup oleh Kepala Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyidikan (P2IP) Kanwil DJP Jawa Barat II, Sutan Andi Gunawan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas sinergi yang solid antarkantor wilayah.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja sama seluruh pihak dalam menyukseskan kegiatan Pekan Sita Serentak ini. Sinergi yang ditunjukkan menjadi contoh kolaborasi dalam penegakan hukum perpajakan,” ujar Sutan.
Pekan Sita Serentak yang digelar sejak 16 Juni 2025 berhasil melampaui target. Dari rencana semula 133 aset, kegiatan ini berhasil menyita 161 aset milik 125 Wajib Pajak (WP) dengan total tunggakan mencapai Rp411.365.142.531. Nilai estimasi aset yang disita sebesar Rp121.536.174.938.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pendekatan kolaboratif antarkanwil mampu menghasilkan output maksimal, tidak hanya dari sisi jumlah aset yang disita, tetapi juga dalam efisiensi waktu dan kualitas koordinasi antarunit untuk mencapai target penerimaan negara.
Sebanyak 88 Juru Sita Pajak Negara (JSPN) yang tersebar di 39 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di seluruh Jawa Barat berperan aktif dalam pelaksanaan penyitaan ini.
Selanjutnya, aset yang telah disita akan segera dilelang sebagai bagian dari tahapan penagihan aktif. Proses lelang akan dilakukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) melalui laman resmi lelang.go.id.
“Kami mendorong agar seluruh dokumen lelang segera dilengkapi. Tahapan pasca-sita ini harus dijalankan secara akuntabel dan tepat waktu agar proses penagihan dapat optimal,” tambah Sutan menutup kegiatan.
Kegiatan ini menegaskan komitmen DJP dalam penegakan hukum perpajakan secara konsisten dan profesional, dengan kolaborasi sebagai kunci sukses pencapaian target penerimaan negara.
(Aak)