BANDUNG,TM.ID: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melaksanakan kegiataan Bedas Ngaleuweung IV, di Wana Wisata Batu Kuda, Desa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kegiatan yang bertujuan memuliakan hutan itu sekaligus mengisi Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2023, dari Sabtu hingga Minggu (9-10/12/2023).
Bedas Ngaleuweung IV diisi berbagai rangkaian kegiataan sekaligus pemberian penghargaaan dari Bupati Bandung Dadang Supriatna kepada para pihak yang turut berjasa dan berperan aktif berkaitan dengan lingkungan hidup.
Kegiatan berupa program kampung iklim (proklim), pembina proklim, sekolah Adiwiyata, inspirasi bersih, inspirasi hijau, penanam teraktif individu dan kelompok.
Untuk kesiapan pelaksanaan Bedas Ngaleuweung IV pada hari Sabtu (9/12/2023) dan Minggu (10/12/2023) itu, Bupati Bandung diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah.
Sebelum pelaksanaan, Asep Kusumah beserta jajaran meninjau lokasi Bedas Ngaleuweung IV tersebut pada 5 November 2023 lalu.
“Pelaksanaan Bedas Ngaleuweung IV itu, dalam rangka penguatan misi ke-3 Visi Kabupaten Bandung Bedas, yaitu mengoptimalkan pembangunan daerah berbasis partisipasi masyarakat yang menjungjung tinggi kreatifitas dalam bingkai kearifan lokal dan berwawasan lingkungan,” kata Asep Kusumah dalam keterangannya, Jumat (8/12/2023).
Nantinya, lanjut Asep, bagian dari kegiatan akan dilaksanakan Gep4k Sayang (Gerakan Peduli Penanaman dan Pemeliharaan Pohon Kesayangan).
BACA JUGA: Bupati Bandung Gulirkan Bantuan Rp100 Juta Per RW di 10 Kelurahan
Kegiatan dilaksanakan secara hybrid dan serentak di lokasi ngaleuweung secara luring dan 31 kecamatan secara daring.
Pada kesempatan itu, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung juga turut mensosialisasikan cara menggunakan aplikasi Gep4k Sayang kepada masyarakat luas.
“Hal tersebut dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2023,” kata Asep.
Asep mengungkapkan dengan spirit bedas bersama membangun lingkungan, membangun peradaban, dan membangun kesejahteraan.
“Kita semua sumber masalah, tapi kita semua sumber solusi bagi lingkungan. Saatnya semua menjadi pahlawan bagi lingkungan,” katanya.
(Aak)