BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah sepakat menyetujui wacana libur sekolah saat bulan ramadan 1446 H. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, usai acara Tanwir 1 Aisyiyah di Jakarta pada Rabu (15/1/2025).
Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengatakan bahwa wacana libur sekolah tersebut sudah dibahas bersama tiga kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Agama (Kemenag).
Sebelumnya, muncul wacana libur sekolah satu bulan penuh selama Ramadan tahun ini. Hal tersebut disampaikan pertama kali oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada akhir Desember 2024 lalu.
Menurut Menag, dengan libur selama satu bulan full maka para siswa bisa lebih fokus melakukan kegiatan ibadah dan mempererat hubungan dengan keluarga.
Kebijakan tersebut pernah diterapkan pada masa pemerintahan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Namun wacana tersebut masih dipertimbangkan karena memiliki pengaruh pada bidang ekonomi, sosial, dan sebagainya. Lantas seperti apa skema libur sekolah saat Ramadan 2025 dan pelaksanaannya?
Skema Libur Sekolah saat Ramadan 2025
Hingga saat ini, pemerintah sedang menggodok tiga skema untuk libur sekolah saat Ramadhan tahun 2025. Skema tersebut sebagai berikut:
- Skema pertama: Sekolah diliburkan secara penuh selama bulan puasa. Selama masa libur tersebut, para siswa bakal mengikuti berbagai kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di lingkungan masyarakat.
- Skema kedua: Sekolah diliburkan dalam beberapa hari selama bulan puasa dan masuk kembali hingga menjelang Idul Fitri
- Skema ketiga: Tidak meliburkan sekolah selama bulan Ramadhan.
Terkait skema yang pertama, banyak menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Menag Nasaruddin Umar mengatakan bahwa sistem libur sekolah selama Ramadan sebenarnya sudah dijalankan di lingkungan pondok pesantren.
Sementara Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa keputusan untuk meliburkan sekolah selama bulan Ramadan akan diselaraskan antara sekolah umum dan madrasah.
Langkah ini diambil agar tidak ada kebingungan akibat perbedaan keputusan. Ia juga menambahkan bahwa pengumuman terkait hal itu masih menunggu Menag.
Kata PBNU dan PP Muhammadiyah soal libur sekolah saat Ramadan
Menanggapi wacana libur sekolah selama Ramadan, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Suaedy menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memberikan tanggapan terkait kebijakan tersebut.
Ahmad Suaedy menjelaskan bahwa topik mengenai libur sekolah selama Ramadan akan dibahas dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar yang dijadwalkan pada 5-7 Februari 2025.
Hasil dari Konbes ini nantinya akan menjadi acuan bagi PBNU dalam menyampaikan pandangan terkait berbagai isu aktual.
Dalam keterangan terpisah, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyarankan agar masa libur Ramadan digunakan guna membina budi pekerti masyarakat.
BACA JUGA: Cak Imin: Libur Sekolah Selama Ramadhan Tidak Produktif
“Generasi saat ini dilahirkan dari sistem Android, anak-anak menjadi tercerabut dari agama,” ucap Haedar Nashir, Rabu (15/1/2025).
“Untuk itu, budi pekerti menjadi penting, libur seberapa pun sebaiknya gunakan untuk membina budi pekerti,” kata Haedar Nashir.
(Kaje/Usk)