BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sejumlah BUMN ditutup sebagai bagian dari kebijakan reformasi yang diambil pemerintah.
Langkah ini tidak semata-mata soal efisiensi, tetapi juga mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan ekosistem BUMN yang sehat, kompetitif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Selain menekan kerugian, langkah ini juga diharapkan dapat menjadi titik awal bagi pengembangan BUMN yang lebih fokus pada sektor strategis, serta membuka ruang kolaborasi dengan swasta.
Baca Juga:
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut sejumlah BUMN yang resmi ditutup di Indonesia:
Daftar BUMN yang Resmi Ditutup
- PT Industri Gelas (Persero)
Perusahaan produsen botol dan wadah kaca ini ditutup karena kalah bersaing di pasar, biaya produksi yang tinggi, serta penggunaan peralatan yang sudah usang. Akibatnya, perusahaan terus merugi dan menjadi beban fiskal negara. - PT Industri Sandang Nusantara (Persero)
Dulunya penyedia utama tekstil pemerintah, perusahaan ini tak mampu menghadapi gempuran produk impor yang lebih murah. Setelah berbagai upaya restrukturisasi gagal, pemerintah memutuskan untuk membubarkannya. - PT Kertas Leces (Persero)
Sebagai produsen kertas legendaris, perusahaan ini mengalami kejatuhan akibat manajemen buruk dan kondisi keuangan yang terus memburuk. Penutupan dilakukan untuk menghentikan kerugian lebih lanjut. - PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)
Maskapai ini resmi ditutup setelah bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Tidak adanya investor dan beban utang besar membuat upaya penyelamatan tidak memungkinkan. - PT Istaka Karya (Persero)
Perusahaan konstruksi ini dinyatakan pailit karena gagal memenuhi kewajiban keuangan dan menyelesaikan berbagai proyek. Proses likuidasi dijalankan untuk melindungi hak para kreditur dan menghindari kerusakan lebih besar.
Sebagian besar BUMN yang tutup memiliki masalah serupa, yakni lemahnya tata kelola, tidak ada inovasi, dan ketergantungan pada bantuan pemerintah. Jika terus dibiarkan, perusahaan-perusahaan ini hanya akan menyedot anggaran tanpa kontribusi nyata bagi ekonomi nasional.
Namun, penutupan BUMN juga membawa dampak sosial. Ribuan pekerja harus kehilangan pekerjaan dan mencari sumber penghasilan baru. Pemerintah merespons hal ini dengan pelatihan ulang dan penyaluran tenaga kerja ke sektor lain yang lebih potensial. (Usk)