Pemerintah Godok Aturan Game Online Untuk Anak, Free Fire Bakal Diblokir?

Game Online
Foto: Garena

Bagikan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah segera merampungkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang perlindungan anak dari game online demi merespons marak kriminalitas seperti kekerasan, pornografi, pelecehan seksual, dan perundungan anak-anak akibat pengaruh game online.

Sementara Psikolog Stenny Prawitasari menilai game seperti itu berisiko mempengaruhi kesehatan mental dan emosional anak-anak.

“Game seperti Free Fire mengandung adegan kekerasan yang intens, termasuk pertempuran dan penggunaan senjata. Bermain game semacam ini secara berulang dapat membuat anak-anak mungkin menjadi kurang peka terhadap konsekuensi nyata dari tindakan kekerasan,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara bermain game dan peningkatan agresi pada anak-anak.

Dalam lingkungan yang kompetitif seperti game bergenre battle royale, anak-anak lebih rentan terhadap perilaku agresif, seperti berkata kasar atau mengekspresikan kemarahan saat kalah dalam permainan.

Game tersebut juga dapat menyebabkan keterlambatan dalam perkembangan keterampilan sosial dan kemampuan berkomunikasi anak-anak.

Stenny mengatakan, pemerintah perlu memberikan perhatian yang lebih serius terhadap permasalahan dampak game online pada anak-anak.

Hal ini memerlukan upaya untuk memperketat regulasi dan aturan yang mengatur penggunaan game online, khususnya bagi kalangan anak-anak.

“Pembatasan akses dan pengawasan terhadap konten game yang mengandung kekerasan dan tidak sesuai dengan usia anak perlu diperkuat untuk melindungi generasi mendatang dari potensi dampak negatif,” katanya.

Psikolog Anak, Dr. Mira Setyawati, juga menyampaikan pandangannya mengenai dampak game online terhadap perkembangan anak.

“Selain meningkatkan agresivitas, game yang mengandung kekerasan dapat mempengaruhi pola tidur anak. Anak-anak yang bermain game hingga larut malam sering kali mengalami masalah tidur, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi konsentrasi dan kinerja akademik mereka,” ujarnya.

Dr. Mira juga menambahkan bahwa game dengan konten kekerasan dapat menciptakan kecenderungan isolasi sosial. “Anak-anak yang terlalu sering bermain game cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan keluarga, yang penting untuk perkembangan sosial mereka,” jelasnya.

Menurut Dr. Mira, orang tua memiliki peran penting dalam mengawasi dan membatasi waktu bermain game anak-anak mereka. “Orang tua harus memastikan bahwa anak-anak mereka tidak hanya terpapar pada aktivitas yang bersifat virtual tetapi juga memiliki waktu yang cukup untuk beraktivitas fisik dan berinteraksi secara sosial,” katanya.

Ia mengusulkan agar orang tua memberikan alternatif kegiatan yang menarik bagi anak-anak untuk mengurangi ketergantungan pada game. “Mendorong anak untuk terlibat dalam olahraga, seni, atau kegiatan luar ruangan lainnya dapat membantu menyeimbangkan waktu mereka dan meminimalisir dampak negatif dari bermain game,” tambahnya.

Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang dampak negatif game online, baik Dr. Mira maupun Psikolog Stenny sepakat bahwa kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan orang tua sangat penting. “Diperlukan pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini, termasuk pendidikan yang tepat tentang penggunaan teknologi dan game secara sehat,” kata Dr. Mira.

BACA JUGA:Wulan Guritno Merasa Jadi Korban Tahunya Game Online Berujung Dicolek Polisi

Mereka berharap bahwa dengan regulasi yang lebih ketat dan kesadaran yang meningkat di kalangan orang tua dan masyarakat, dampak negatif dari game online pada anak-anak dapat diminimalisir. “Kita semua bertanggung jawab untuk memastikan bahwa generasi muda tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan mereka secara optimal,” pungkas Dr. Mira.

 

(Mahendra/Usk)

Berita Terkait
Berita Terkini
Kadis Dilingkup Pemkot Tidore Kepulauan Diduga Tidak Netral
Kadis Dilingkup Pemkot Tidore Kepulauan Diduga Tidak Netral
karyawan PT Tekindo Energi
Berakhir Damai, Security dan Karyawan Tekindo Energi Saling Memaafkan
Profil Abdul Gani Fatah, DPRD Kabupaten Jayapura Papua
Profil Abdul Gani Fatah, Putra Tidore Kepulauan yang Dilantik Jadi Anggota DPRD Kabupaten Jayapura 2024
Job Fair Halmahera Tengah
SMK Negeri 2 Halmahera Tengah Gelar Job Fair, Didukung Tekindo Energi dan GMG
WhatsApp Image 2024-10-21 at 12.13
Pilwalkot Tidore Kepulauan 2024: Tegang di Kandang Banteng
Benny Laos Tewas
Speed Boat Meledak, Calon Gubernur Malut Benny Laos Meninggal Dunia
WhatsApp Image 2024-10-11 at 20.33
Bangun Bandara di Oba Bukan Janji Kosong, Syamsul Rizal: Pemimpin Harus Punya Cita-Cita
IMG-20241004-WA0042
Tim Hukum SAMADA Minta Media Massa Berimbang dan Terapkan Kode Etik Jurnalistik
Screenshot_20240930_223530_WhatsApp
Pejuang AMAN di Rum Kota Tidore Kepulauan Alihkan Dukungan ke SAMADA
Pasangan SAMADA kampanye pasar Sarimalaha Kota Tidore
Disambut Hangat Masyarakat, Pasangan SAMADA Kunjungi Pasar Sarimalaha Kota Tidore

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Tespek Positif Belum Tentu Hamil? Ini Penjelasannya
Headline
Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
Dan Terjadi Lagi, Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
surat Suara tertukar, Pilkada 2024
Ribuan Surat Suara Pilkada 2024 Bogor Jabar dengan Serang Banten, Tertukar!
Empat Orang TewasTertimpa Longsor di Desa Harang Julu Padang Lawas
Empat Orang TewasTertimpa Longsor di Desa Harang Julu Padang Lawas
TeropongMedia_Logo Teropong Malut-12

Teropong Media Maluku Utara
Jl. Melati, RT. 015/ RW. 004, Kelurahan Tanah Tinggi, Kec. Ternate Selatan. Kota Ternate Maluku Utara 97715

Teropongmedia - Maluku Utara ©2024. All Right Reserved