Pelatih Malaysia Soroti Sistem Poin 3×15: Seni Bulu Tangkis Bisa Hilang

Penulis: Budi

PV Sindhu (Foto: BWF)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Perubahan format penilaian yang tengah diuji coba oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memantik perdebatan di kalangan pelatih dan pencinta olahraga tepok bulu.

Salah satunya datang dari Aaron Lee Inbaraj, pelatih kepala tunggal putri junior Malaysia yang menyampaikan keprihatinannya terhadap sistem baru tersebut.

BWF saat ini sedang menguji format 3×15 poin di sejumlah turnamen level junior dan nasional, termasuk di Kejuaraan Nasional U-18 yang digelar di Akademi Badminton Perak.

Format ini mengurangi panjang pertandingan dan diyakini bisa membuat permainan lebih cepat. Namun bagi Aaron, hal tersebut justru bisa menghilangkan “seni” dari permainan bulu tangkis yang selama ini dikenal kaya akan variasi teknik dan strategi.

“Permainan ini pasti akan berubah jika sistem 15 poin diterapkan. Permainan akan jauh lebih cepat. Pemain harus selalu dalam kondisi waspada penuh. Fokus utama adalah kecepatan dan kekuatan. Dalam kondisi seperti itu, banyak keterampilan dan kemahiran yang akan tersingkir,” jelas Aaron kepada media setempat, dikutip Jumat (25/4/2025).

Aaron menilai bahwa sistem 21 poin yang saat ini digunakan sudah memberikan keseimbangan ideal antara kekuatan, ketahanan, dan teknik.

“Dengan sistem 21 poin, Anda bisa melihat permainan yang lebih variatif. Ada campuran kecepatan dan kekuatan, dan ruang bagi pemain untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam mengolah pukulan,” ucapnya.

Namun, jika panjang gim dipersingkat, Aaron khawatir akan muncul kecenderungan permainan menjadi monoton.

“Dengan memperpendeknya menjadi 15 poin, seni permainan bisa hilang. Yang paling kuat akan menang, bukan yang paling cerdas atau paling terampil. Dan itu akan sangat memengaruhi cara kami melatih generasi baru,” tegas pria berusia 42 tahun itu.

Meski demikian, Aaron bukan orang asing dengan sistem 3×15. Ia menyebut bahwa saat melatih di India, khususnya di negara bagian Kerala, format tersebut telah digunakan secara luas, terutama dalam babak kualifikasi turnamen-turnamen nasional.

“Saya pernah dua kali melatih di klub di Kerala pada tahun 2017 dan 2023. Di sana, sistem 3×15 bukan hal baru. Karena banyaknya peserta, sistem ini digunakan dalam lima babak kualifikasi. Barulah ketika pemain lolos ke babak utama, sistem 21 poin diterapkan,” ungkapnya.

Dengan pengalaman tersebut, Aaron yakin negara seperti India bisa mendapatkan keuntungan lebih jika BWF memutuskan untuk mengadopsi sistem 3×15 secara global.

“Mereka sudah terbiasa dengan ritme dan pendekatan strategis dalam sistem ini. Sedangkan negara lain, termasuk Malaysia, mungkin butuh waktu untuk beradaptasi,” tukasnya.

Meskipun sistem ini masih dalam tahap uji coba dan belum diberlakukan secara resmi di turnamen utama, perdebatan tentang arah masa depan bulu tangkis terus bergulir.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Job Fair 2025
Bandung Barat Buka Job Fair 2025, Netizen Ramai Berkomentar
Pemilik Toko Sembako Bekasi
Terbakar Emosi, Pemuda di Bekasi Habisi Pemilik Toko Sembako Lalu Curi Uang Rp84 Juta
Diskon Tiket Pelni
Pelni Beri Diskon Tiket Kapal Laut 50 Persen, Bisa Dibeli Mulai 5 Juni
Patroli Jam Malam Pelajar Depok - Dok Berita Depok
Lokasi-lokasi Sasaran Patroli Jam Malam Pelajar di Depok
Sri Mulyani Hapus Uang Saku dan Paket Data Kegiatan Rapat ASN Mulai 2026
Sri Mulyani Hapus Uang Saku dan Paket Data Kegiatan Rapat ASN Mulai 2026
Berita Lainnya

1

Mahasiswa UNIBI Antusias Ikuti Creative Workshop JNE dan Siap Berkarya di JNE Content Competition: Inspirasi Tanpa Batas

2

Suasana Asri di Pesawahan Kaki Gunung Malabar

3

Farhan Ingatkan Warga Potong Hewan Kurban di RPH Agar Sesuai Syariat

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

6 Kasus Covid-19 Terdeteksi di Jabar, Masyarakat Diimbau Waspada
Headline
Stella Christie
Stella Christie Prediksi Persentase Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Macan Tutul Mati di Garut
Macan Tutul Jawa Langka Ditemukan Mati Terjerat di Garut
Korban pencabulan guru ngaji garut
Polres Garut Buka Posko Pengaduan Korban Pencabulan Guru Ngaji, Hubungi Nomor Ini!
pencarian korban longsor cirebon
Pencarian Hari Keenam: 4 Korban Longsor Cirebon Belum Ditemukan, Tim Pencari Dihantui Longsor Susulan

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.