BANDUNG,TM.ID: Mantan Gubernur Jawa Tengah, yang merupakan calon presiden RI pada pemilu 2024, Ganjar Pranowo dan Pasangan wakilnya Mahfud MD, akan menggugat hasil pemilu dan pihaknya telah menyiapkan tim hukum.
Gugatan tersebut, berencana akan diajukan ke MK (Mahkamah Konstitusi) pada, Jum’at (22/3/2024) atau Sabtu (24/3/2024).
“Ini momentum yang sangat bagus kepada majelis hakim nanti yang ada di MK untuk menunjukkan kredibilitasnya. Setelah dulu ada putusan MKMK, penyelenggara pemilu ada hukuman etik, maka kita mesti mengembalikan titik demokrasi kita ini jauh lebih baik,” kata Ganjar di kawasan Gondangdia, Jakarta, mengutip Antara, Kamis (21/3/2024).
Dalam hal ini, TPN (Tim Pemenangan Nasional) Ganjar-Mahfud membentuk Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan yang dipimpin Todung Mulya Lubis dan Henry Yosodiningrat.
“Kami sudah menyiapkan banyak bukti dan saksi untuk mendukung gugatan ini,” kata Todung.
Di sisi lain, Mahfud Md menyatakan bahwa tujuan dari pengajuan gugatan ke MK tidak semata-mata untuk mencapai kemenangan. Lebih daripada itu, gugatan tersebut bertujuan untuk memperhatikan masa depan demokrasi Indonesia.
“Dan itu harus diungkap dalam teater hukum yang bernama Mahkamah Konstitusi. Ini demi masa depan demokrasi kita, bukan kami sendiri. Kami ingin mewariskan pada generasi yang akan datang agar jangan terjadi perusakan terhadap demokrasi dan hukum,” ungkap Mahfud.
Pendapat tersebut juga didukung oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, yang menyatakan bahwa kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2024 sangat terang dan meluas dari awal hingga akhir.
“Terhadap hasil yang diumumkan KPU tadi malam, sikap dari partai politik pengusung Pak Ganjar-Mahfud menegaskan bahwa proses pemilu belum selesai. Karena Ganjar- Mahfud akan menggunakan hak konstitusionalnya, untuk melakukan gugatan melalui Mahkamah Konstitusi dan dalil yang kami sampaikan sangat jelas,” kata Hasto dalam konferensi pers bersama sekjen partai politik pendukung Ganjar-Mahfud di Media Center Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, (21/3/2024).
Hasto juga mengungkapkan hasil temuan ahli IT bahwa sejak tanggal 14 Februari, ketika proses perhitungan dimulai, sekitar pukul 02.30 WIB, telah terjadi modifikasi sebanyak 431.515 kali di lebih dari 243.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
BACA JUGA: IPW Ungkap Kasus Harun Masiku dan Ganjar Pranowo, Hasto: Ada Upaya Membungkam Kecurangan Pemilu
Ia mengajak semua pihak untuk memperhatikan perbedaan jumlah suara sah antara golongan 01, 02, dan 03 yang seharusnya sama, tapi ternyata mencapai 23,44 juta suara.
Sekretaris Jenderal TPN Ganjar-Mahfud menjelaskan bahwa timnya memanfaatkan informasi dari KPU serta formulir C1 yang disampaikan oleh para saksi, meskipun ada upaya sistematis untuk mencegah penerimaan formulir C1 yang sah oleh saksi dari golongan 01 dan 03.
Meskipun demikian, Hasto menyatakan bahwa ada dukungan dari masyarakat sipil yang pada akhirnya ikut berkontribusi terhadap formulir C1 tersebut.
(Vini/Usk)