BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID –– Kecelakaan lalu lintas terjadi lagi, baru-baru ini terjadi di Gerbang Tol Ciawi, kota Bogor, Jawa Barat. Insiden ini menelan delapan korban jiwa yang meninggal dunia. Kecelakaan ini menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk pakar keselamatan berkendara, Fitra Eri.
Fitra Eri menyampaikan lemahnya penegakan hukum merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan permasalahan dalam sektor transportasi di Indonesia.
Ia menyoroti banyaknya pelanggaran lalu lintas yang dibiarkan, terutama terkait truk dengan muatan berlebih (overload) dan dimensi berlebihan (ODOL). Menurutnya, keberadaan truk ODOL sangat mudah ditemukan di jalan raya.
“Kita bisa melihat dengan jelas banyak truk yang melebihi dimensi, tetapi tetap diizinkan melintas,” tegasnya, dikutip dari Channel YouTube MetroTV, Kamis (6/2/2025).
Ia menyayangkan kelalaian dalam pengawasan terhadap kendaraan ODOL yang tetap beroperasi meskipun jelas membahayakan keselamatan pengguna jalan lain.
“Kenapa masih diizinkan beroperasi padahal risikonya sangat tinggi?” imbuhnya.
Fitra Eri menegaskan pentingnya tindakan tegas terhadap pelanggar lalu lintas untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Tanpa penegakan aturan yang ketat, kecelakaan serupa hanya tinggal menunggu waktu.
“Kecelakaan beruntun yang melibatkan truk akan terus terjadi jika tidak ada pembenahan serius dalam sistem transportasi kita,” tandasnya.
Kecelakaan tragis di Gerbang Tol Ciawi, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, terjadi pada Selasa, 4 Februari 2025. Insiden ini mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan 11 lainnya mengalami luka-luka.
BACA JUGA: Daftar Korban Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Ciawi, 8 Tewas 11 Luka-luka
Adanya kecelakaan ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ketat terhadap kendaraan berat serta perlunya penegakan aturan lalu lintas yang lebih tegas demi keselamatan bersama.
(Virdiya/Aak)