Pakar Komunikasi Unisba Sebut Fenomena Koin Jagat Bukti Terjadinya Hiperealitas

Penulis: Aak

Pakar Komunikasi Unisba Septiawan Santana - Koin Jagat Hiperealitas
Pakar Komunikasi Unisba Septiawan Santana (Instagram @septiawansantana)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Munculnya permainan Koin Jagat yang memicu banyak perdebatan, menunjukkan adanya fenomena hiperealitas.

Setelah sebelumnya publik mengenal pinjaman online dan judi online (judol), kini dunia maya diisi oleh permainan yang ada dalam aplikasi Koin Jagat.

Hal ini disampaikan oleh Prof Dr Septiawan Santana K MSi, Guru Besar di Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba, dalam pernyataannya kepada wartawan pada Selasa (14/1/2025).

Menurutnya fenomena Koin Jagat ini menunjukkan bahwa banyak orang telah menjadikan dunia maya sebagai realitas mereka, yang disebut hiperealitas.

“Motif utama bukanlah uang, melainkan kesenangan,” ujar Septiawan.

Ia menjelaskan bahwa banyak orang yang terlibat dalam permainan ini berasal dari kelompok yang merasa jenuh dengan kehidupan mereka.

Menurutnya dampak negatif dari pengaruh dunia maya yang dianggap sebagai kenyataan, berdampak pada perusakan tatanan kota.

BACA JUGA: Komdigi Panggil Pembuat Aplikasi Koin Jagat

Ia merasa prihatin dengan pengaruh dunia maya yang sampai membutakan sebagian peserta permainan koin jagat, sehingga mereka mengabaikan aturan yang berlaku.

Ia menegaskan bahwa teknologi komunikasi seharusnya dipandang sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti kehidupan nyata. Jika kondisi ini dibiarkan, ia khawatir akan menimbulkan kerusakan lebih lanjut.

“Saat ini yang rusak baru taman kota, tetapi kedepannya jika tidak diarahkan, akan menimbulkan kerusakan lain,” jelasnya.

Septiawan menjelaskan bahwa hiperealitas adalah kondisi dimana individu tidak dapat membedakan antara kenyataan dan fantasi yang diciptakan secara virtual.

Oleh karena itu, Septiawan mengimbau pemerintah dan pihak terkait untuk segera mengambil tindakan dalam mengatur situasi ini.

“Teknologi komunikasi harus tetap berfungsi sebagai alat bantu, jangan sampai dijadikan sebagai kehidupan yang sesungguhnya,” tegasnya.

 

(Magang UIN SGD/Jihan Salsabina-Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Sanksi penjual miras
Penjual Miras Kian Licin, Satpol PP Cianjur Minta Sanksi Diperberat
Merelokasi warga Tanah Bergerak
Warga Desa Pasir Munjul Purwakarta yang Terdampak Tanah Bergerak Akan Direlokasikan
Pasar Induk Guntur Ciawitali
Dana Rp1,7 Miliar Disiapkan untuk Perbaikan Pasar Induk Guntur Ciawitali Garut
Vior Hamil
Vior Umumkan Hamil Pertama! Ngaku Dapat 'Keajaiban' Bareng Vincent
perkosaan massal 1998
PKB Desak Fadli Zon Ralat Pernyataan Soal Perkosaan Massal 1998
Berita Lainnya

1

Fokus yang Hilang: Kesadaran Tak Lagi Menyatu dalam Perspektif Psikologi Kognitif

2

Dosen dan Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Desain UNIBI Bantu Aktivasi Medsos Klinik Permata Jati Garut

3

Cristiano Ronaldo Kirim Jersey Bertanda Tangan untuk Donald Trump, Begini Isinya

4

Roadshow Suar Mahasiswa Awards Sukses Digelar di UIN SGD Bandung

5

Dicap Kota Termacet, Farhan Bakal Temui Pemerintah Pusat, Desak Penyelesaian Proyek Flyover Nurtanio
Headline
PDIP tulis ulang sejarah
PDIP Bakal Tulis Ulang Sejarah Tandingan Usai Fadli Zon Hapus Perkosaan Massal 1998
dokter cabul cirebon
Lagi-lagi Kasus Dokter Cabul! Kali Ini di Cirebon, Nakes Perempuan Jadi Korban
Real Madrid
Link Live Streaming Real Madrid vs Al Hilal Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Manchester City
Link Live Streaming Manchester City vs Wydad Casablanca Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.