CIREBON, TEROPONGMEDIA.ID — Di balik riak kolam-kolam tanah Kabupaten Cirebon, seekor ikan air tawar sedang mengukir cerita baru. Ikan nila sakti, begitu warga menyebutnya, kini menjadi primadona yang diandalkan Pemerintah Kabupaten untuk mengangkat daerah ini sebagai sentra produksi unggulan di Jawa Barat.
“Kami tak main-main menjadikan nila sebagai tulang punggung perikanan,” tegas Erus Rusmana, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, dalam laman resmi Pemkab Cirebon, dikutip Senin (16/6/2025).
Di tangannya, data statistik berubah menjadi strategi: toleransi ikan ini terhadap air tawar hingga payau, pertumbuhan pesat, dan nilai protein tinggi menjadi senjata utama.
Kilau sisik nila sakti menyimpan lebih dari sekadar keindahan. Dalam setiap gigitan daging putihnya, tersimpan protein berkualitas untuk regenerasi sel, asam lemak omega-3 penjaga jantung, serta rangkaian vitamin B12 dan mineral seperti fosfor yang memperkuat tulang.
“Ini jawaban bagi konsumen yang ingin sehat tanpa khawatir lemak jenuh,” tambah Erus.
Keajaiban biologisnya pun tak kalah menakjubkan. Ikan ini tumbuh cepat meski dengan pakan ekonomis, beradaptasi di beragam wadah—dari kolam tanah, sawah tadah hujan, hingga perairan pesisir bercampur garam.
Varietas seperti nila Srikandi bahkan sengaja dikembangkan untuk kawasan payau, membuka peluang bagi petambak di garis pantai.
Geliat ini tak lepas dari desakan pasar. Di warung-warung makan sepanjang jalur pantura, nila goreng dan bakar tetap menjadi primadona menu.
BACA JUGA
Pemkab Garut Bahas Kerja Sama Beras Organik dan Perikanan dengan Jepang
Kadis Perikanan Kabupaten Purwakarta Jadi Tersangka Korupsi Budi Daya Ikan
Sementara di pasar global, filet nila sakti asal Cirebon mulai menembus pasar Amerika Serikat, mengubah ikan lokal menjadi komoditas ekspor bernilai tambah.
“Setiap kemasan filet yang diekspor adalah bukti: nila bukan sekadar ikan, tapi duta ekonomi Cirebon,” ucap Erus, matanya berbinar menyaksikan kolam-kolam pembudidayaan yang kian menjamur.
Di balik semangat itu, tersirat harapan: geliat nila sakti akan menghidupi lebih banyak keluarga, sekaligus menancapkan bendera Cirebon di peta perikanan nasional.
(Aak)