JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI, Melchias Markus Mekeng, menanggapi isu yang beredar terkait isu desakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) di internal partai berlogo pohom beringin tersebut.
Ia meminta agar pihak-pihak yang meminta agenda tersebut berani menunjukkan wujud ke muka publik.
“Kalau yang ingin munaslub, harus munculkan mukanya dong. Kalau mau berpolitik yang sehat ya, muncul mukanya. Siapa yang mau munaslub dan harus dijelaskan kenapa mesti ada munaslub,” kata Mekeng melansir Antara, Sabtu (09/08/2025).
Ia menegaskan, kabar mengenai rencana munaslub Golkar hanyalah isu tak berdasar yang beredar tanpa sumber yang jelas. Mekeng menyebut, informasi yang menyebar tersebut merupakan kabar bohong.
“Ini kan kalau kita baca di media kan hanya isu-isunya, tapi sumbernya dari mana kan tidak pernah jelas. Jadi, menurut hemat saya, itu berita hoaks,” ujarnya.
BACA JUGA:
Pengamat: Seiring Bahlil Jadi Ketum, Santer Isu Munaslub Golkar!
PDIP Tegaskan Bukan Oposisi di Pemerintahan Prabowo, Minat Kabinet?
Sebaliknya, ia menyampaikan bahwa kondisi internal partai saat ini berada dalam keadaan solid di bawah kepemimpinan Ketua Umum Bahlil Lahadalia.
“Kami di Partai Golkar, di bawah kepemimpinan Pak Bahlil, kami tenang-tenang saja,” tuturnya.
Baca juga: Bahlil tegaskan tidak ada isu munaslub Partai Golkar
Lebih lanjut, Mekeng menuturkan bahwa Bahlil justru aktif melakukan konsolidasi ke berbagai daerah melalui kegiatan musyawarah daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Namun demikian, ia menolak anggapan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari manuver politik menyusul merebaknya isu munaslub. Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari agenda rutin partai.
“Pak Bahlil boleh dibilang tiap minggu melakukan road show ke daerah, melakukan musda di provinsi dan setelah itu konsolidasi tingkat kabupaten,” katanya.
Dia menambahkan, “Itu kan agenda partai. Setelah dilatih, pemimpin harus melakukan konsolidasi.”
Baca juga: Nurdin Halid tegaskan isu Munaslub Golkar adalah hoaks
Mekeng juga membantah adanya pergantian kepengurusan di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar sebagai bagian dari persiapan menuju munaslub. Menurutnya, pergantian tersebut merupakan bagian dari aturan internal partai.
“Itu kan (rotasi) mekanisme di bawah. Kalau memang sudah dua kali kan tidak boleh lagi, harus ganti,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia juga telah menegaskan bahwa isu munaslub tidak benar adanya.
Ia pun membantah adanya konflik internal di partai berlambang pohon beringin itu.
“Masa mau dipercaya berita yang enggak ada sumbernya?” kata Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (03/08).
(Saepul)