BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, punya cara unik namun strategis dalam membangun desa: libatkan pesantren sebagai motor utama peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dalam keterangan resminya, Yandri menyebut bahwa pesantren bukan sekadar tempat belajar agama. Tapi punya potensi luar biasa untuk memperkuat pondasi desa secara moral, sosial, dan ekonomi.
“Untuk itu, Kementerian Desa telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Agama dalam rangka pemberantasan buta huruf Alquran di seluruh desa di Indonesia,” Menteri Yandri mengutip dari ANTARA pada Senin (14/7/2025).
Langkah ini adalah bagian dari kolaborasi strategis antara Kemendes PDT dan Kementerian Agama (Kemenag) yang fokus pada program-program penguatan pendidikan agama. Salah satunya adalah pemberantasan buta huruf Al-Qur’an yang selama ini masih menjadi tantangan di berbagai wilayah pedesaan.
Ribuan Desa Jadi Sasaran
Komitmen Kemendes PDT tak main-main. Mereka telah mengarahkan seribu mualim (guru agama) untuk segera mengajar di desa-desa. Bahkan, secara paralel, program pelatihan besar-besaran untuk 10.000 mualim dan mualimah sedang dijalankan. Semua ini dilakukan demi satu visi besar: membentuk SDM desa yang tangguh, agamis, dan berkarakter kuat.
“Saya mendukung penuh seluruh pondok pesantren di Indonesia untuk membangun karakter anak-anak Indonesia,” tegas Yandri.
Pesan ini sekaligus menjadi ajakan kepada seluruh orang tua di Indonesia untuk tidak ragu menitipkan anak-anaknya ke pesantren. Menurut Yandri, pendidikan agama yang kuat adalah bekal penting untuk kehidupan masa depan.
Visi Prabowo Astacita ke-6
Program ini juga dikaitkan langsung dengan misi besar Presiden Prabowo Subianto, yaitu Astacita ke-6 membangun dari desa dan dari bawah, demi pemerataan ekonomi serta pengentasan kemiskinan. Tapi Yandri menekankan, pembangunan tidak cukup hanya soal beton dan jalan.
“Astacita ke-6 itu artinya juga membangun manusianya, bukan hanya membangun desa dalam artian membangun jalan membangun lain-lain, tapi membangun manusianya juga penting, yaitu membangun karakter, membangun moral dengan landasan agama yang kuat,” ujarnya.
Baca Juga:
Viral! Speaker GBK Keluarkan Suara Desahan Wanita, Manajemen Murka
Euis Ida Wartiah Ajak Warga Desa Padaawas Garut Bangun Ketahanan Keluarga
Desa Bangkit Lewat Nilai-Nilai Pesantren
Langkah ini jelas menjadi angin segar bagi masa depan desa. Dengan penguatan pendidikan agama sejak dini melalui peran pesantren, desa tidak hanya dibangun secara fisik, tapi juga diperkuat dari dalam lewat karakter, akhlak, dan keilmuan.
Yandri ingin memastikan bahwa pembangunan desa tak melupakan nilai-nilai spiritual dan moral yang menjadi akar kekuatan bangsa. Dan pesantren, menurutnya, adalah mitra ideal untuk mewujudkan visi itu.
(Hafidah Rismayanti/Aak)