BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Perayaan Hari Kanker Anak Sedunia atau International Childhood Cancer Day (ICCD) diperingati pada 15 Februari 2025. Apa tema Hari Kanker Anak Sedunia tahun 2025?
Peringatan Hari Kanker Anak Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para orang tua, terhadap bahaya kanker yang mengancam nyawa anak-anak.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun sekitar 400.000 anak berusia 0-19 tahun terdiagnosis kanker. Jenis kanker yang paling umum di antara mereka meliputi leukemia, kanker otak, limfoma, serta tumor solid seperti neuroblastoma dan tumor Wilms.
Di negara berpendapatan tinggi, lebih dari 80 persen kasus kanker anak dapat diobati. Sebaliknya, di negara dengan pendapatan rendah dan menengah, angka kesembuhan hanya mencapai kurang dari 30 persen.
Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya angka harapan hidup di negara-negara berpendapatan rendah mencakup keterlambatan diagnosis, keterbatasan akses terhadap diagnosis yang akurat, sulitnya mendapatkan terapi, penghentian pengobatan, efek samping pengobatan yang menyebabkan kematian, serta kambuhnya penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.
Untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup anak yang mengidap kanker, WHO terus memfasilitasi pemerintah berbagai negara dalam membangun serta mempertahankan program kanker anak berkualitas. Targetnya adalah meningkatkan tingkat kelangsungan hidup anak yang didiagnosis kanker hingga minimal 60 persen pada tahun 2030.
Tema Hari Kanker Anak Internasional 2025
Childhood Cancer International (CCI) menjalankan kampanye tiga tahun (2024-2026) guna meningkatkan kesadaran dan mengatasi berbagai tantangan bagi anak-anak pengidap kanker, penyintas, keluarga mereka, serta para peneliti di seluruh dunia hadapi.
Menurut Childhood Cancer International, tema Hari Kanker Anak Sedunia 2025 adalah “Childhood Cancer: Inspiring Action”.
Tema ini terpilih berdasarkan wawasan yang terkumpul dari kampanye tahun pertama (2024) yang bertajuk “Unveiling Challenges”.
Pada fase kedua ini, fokus utama beralih ke solusi konkret yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan yang telah teridentifikasi sebelumnya.
Fase ini juga menyoroti berbagai upaya dan inisiatif kolaboratif yang berkembang di berbagai wilayah untuk mengatasi hambatan dalam perawatan dan penelitian kanker anak. Dengan menyoroti langkah-langkah ini, kampanye bertujuan mendorong komitmen kolektif dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kanker anak.
Sejarah Hari Kanker Anak Internasional
Hari Kanker Anak Internasional pertama kali diperkenalkan pada 2002 oleh Childhood Cancer International (CCI). Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang kanker anak serta dampaknya terhadap anak-anak, remaja, orang tua, dan keluarga mereka.
CCI, yang berdiri sejak 1994, menaungi sekitar 170 organisasi pendukung orang tua, komunitas penyintas kanker anak, serta kelompok pendukung dari hampir 90 negara di lima benua. Hari ini juga menjadi penghormatan bagi anak-anak yang berjuang melawan kanker serta mereka yang terus berupaya mendukung penelitian dan pendanaan untuk meningkatkan pengobatan.
Selain itu, Hari Kanker Anak Internasional menjadi momentum penting untuk mempromosikan opsi pengobatan terbaru yang lebih efektif. Acara ini juga menyoroti pentingnya akses yang adil terhadap perawatan kanker bagi seluruh anak pengidap dan penyintas kanker di seluruh dunia.
Penyebab Kanker Anak
Kanker dapat terjadi pada semua kelompok usia dan menyerang berbagai bagian tubuh. Penyakit ini bermula dari perubahan genetik pada sel tunggal, yang kemudian berkembang menjadi massa (tumor), menyebar ke bagian tubuh lain, dan berpotensi menyebabkan kematian jika tidak ditangani.
Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, sebagian besar kanker anak tidak memiliki penyebab yang jelas. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi faktor penyebab kanker anak, tetapi hanya sedikit yang dikaitkan dengan faktor lingkungan atau gaya hidup.
Upaya pencegahan kanker pada anak sebaiknya difokuskan pada perilaku yang dapat mencegah perkembangan kanker di usia dewasa. Beberapa infeksi kronis seperti HIV, virus Epstein-Barr, dan malaria dapat meningkatkan risiko kanker pada anak, terutama di negara berpendapatan rendah dan menengah.
Beberapa infeksi lain juga dapat meningkatkan risiko kanker saat anak memasuki usia dewasa. Oleh karena itu, vaksinasi terhadap hepatitis B (untuk mencegah kanker hati) dan human papillomavirus (untuk mencegah kanker serviks) sangat dianjurkan. Deteksi dini serta pengobatan infeksi kronis juga menjadi langkah penting dalam mencegah perkembangan kanker.
Studi terbaru mengungkapkan, sekitar 10 persen kasus kanker anak disebabkan oleh faktor genetik. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami berbagai faktor yang memengaruhi perkembangan kanker pada anak-anak.
BACA JUGA: Waspada! Ini Tanda-tanda Kanker pada Anak
Semoga dengan adanya peringatan Hari Kanker Anak Sedunia 2025 dengan tema “Childhood Cancer: Inspiring Action”, dapat meningkatkan akses dan kualitas layanan kanker anak. Selamat Hari Kanker Anak Sedunia!
(Virdiya/Budis)