BANDUNG,TM.ID: Berita mengenai beras Bulog yang ditempeli stiker pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini menjadi sorotan di media sosial.
Foto yang viral memperlihatkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan stiker tersebut, menghebohkan dunia maya. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai beras SPHP, tujuan program ini, serta jawaban terkait kontroversi yang muncul
Beras SPHP
Beras SPHP merupakan program pemerintah melalui Perum Bulog yang bertujuan untuk menekan kenaikan harga beras di dalam negeri. Fokus utama dari Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan ini adalah menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras. Tindakan ini untuk menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi di seluruh Indonesia.
Stoknya yang tersedia saat ini mencapai 7000 ton, tersimpan di gudang Bulog Ponorogo. Dalam rangka menghindari potensi kecurangan, Bulog kini mengemasnya dalam kemasan 5 kilogram, menggantikan kemasan sebelumnya yang berukuran 50 kilogram.
Distribusi untuk Konsumen
Distribusinya berawal pdari gudang Perum Bulog ke berbagai tempat, termasuk pasar tradisional, pedagang eceran, toko modern, swalayan, dan lokasi lain yang mudah masyarakat jangkau. Pengecer yang berpartisipasi dalam program ini wajib memperoleh surat penetapan dari Perum Bulog dan menjamin bahwa harga penjualan hingga ke konsumen sesuai dengan harga.
BACA JUGA: Bulog Kalteng Membantah Kabar Beras SPHP Mengandung Plastik
Kelanjutan Program di Tahun 2024
Pemerintah telah mengonfirmasi bahwa program SPHP beras akan berlanjut sepanjang tahun 2024. Langkah ini sebagai upaya antisipasi terhadap potensi gejolak dan instabilitas pangan yang mungkin terjadi. SPHP beras tahun ini akan diimplementasikan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, baik dalam bentuk curah maupun kemasan 5 kilogram dengan harga yang bervariasi sesuai dengan zona.
(Kaje/Usk)