BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mengapa balita demam setelah vaksin? Selain mengetahui penyebab, orang tua juga perlu tahu cara aman mengatasi demam pada balita setelah vaksinasi.
Demam merupakan sebuah kondisi di mana suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 37,2 derajat Celsius jika diukur di ketiak atau ebih dari 37,8 Celsius jika diukur di mulut menggunakan termometer.
Demam tidak dikategorikan sebagai penyakit, melainkan gejala yang timbul akibat infeksi virus, bakteri, peradangan, ataupun reaksi pascavaksinasi.
Mengapa Balita Demam Setelah Vaksin?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), vaksinasi diartikan sebagai upaya melindungi diri dari penyakit berbahaya sebelum individu terinfeksi penyakit tersebut.
Dikutip dari laman Childern’s Hospital of Philadelphia, Vaksin bekerja dengan mempersiapkan sistem kekebalan tubuh agar mampu melindungi diri dari virus atau bakteri yang dapat menyebabkan seseorang jatuh sakit.
Mekanisme kerjanya yakni dengan memperkenalkan komponen dari kuman yang diketahui dapat memicu respons kekebalan tubuh. Namun, vaksin tidak akan menimbulkan respons kekebalan yang terlalu besar hingga menimbulkan efek samping yang serius, seperti yang bisa terjadi pada infeksi alami.
Meski begitu, dalam beberapa kasus, respons kekebalan tubuh bisa cukup kuat sehingga menimbulkan gejala ringan, seperti demam ringan.
Karena vaksin dapat menyebabkan anak demam, terkadang orang tua khawatir jika tidak munculnya demam berarti vaksin tidak bekerja. Padahal, tidak semua orang yang merespons vaksin akan mengalami demam.
Bagaimana Cara Mengatasi Balita Demam Setelah Vaksi?
Dikutip dari AI-Care, demam pascavaksinasi umumnya muncul dalam 24 jam pertama dan berlangsung selama 1-2 hari. Ketika mengalami hal ini, si kecil mungkin menjadi lebih rewel, lemas, gelisah, dan mengantuk.
Untuk mengatasi demam pada balita setelah vaksinasi, orang tua dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Memberikan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat.
- Memberikan kompres air hangat di kening.
- Menjaga suhur kamar tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Baca Juga:
Awas Keliru! Flu Babi dan Demam Babi Afrika Penyakit yang Berbeda
Jika demam tak kunjung turun, orang tua bisa memberikan obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen.
Akan tetapi, umumnya demam pascavaksinasi tidak perlu ditangani dengan pemberian obat, terlebih jika anak masih aktif dan mau makan atau minum.
(Anisa Kholifatul Jannah)