BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Meskipun pernah merasakan langsung kerasnya pukulan Ilia Topuria hingga tumbang KO, Max Holloway justru mengaku bahwa petarung asal Spanyol itu bukan pemilik pukulan terkeras yang pernah ia hadapi.
Holloway, yang kalah KO di ronde ketiga dalam duel perebutan gelar kelas bulu pada Oktober 2024 lalu, tak menampik bahwa pukulan Topuria efektif tapi menurutnya tidak sebrutal milik Justin Gaethje.
“Saya tidak merasa Ilia memukul lebih keras. Dia memang keras, tapi bukan yang paling keras. Saat lawan Gaethje, saya merasakan sesuatu yang berbeda,” ujar Holloway.
“Gaethje memukul dan menendang dengan keras. Sementara saat Ilia memukul saya, tidak ada rasa ‘wah’ yang mengejutkan,” tambahnya.
Terlepas dari pandangan Holloway, fakta di atas oktagon menunjukkan Topuria sebagai salah satu striker paling mematikan di UFC saat ini.
Baca Juga:
Craig Jones Lempar Teori Liar: UFC Benci Saya dan Dagestan!
Setelah menaklukkan Holloway, ia kembali unjuk ketajaman dengan memukul KO Charles Oliveira di UFC 317 hanya di ronde pertama.
Kini Topuria resmi menyandang status juara dunia kelas ringan, dan ia sudah mengoleksi deretan KO atas nama-nama besar seperti:
– Alexander Volkanovski
– Jai Herbert
– Ryan Hall
– Damon Jackson
Sementara itu, Max Holloway tak larut dalam kekalahan. Petarung yang juga memegang sabuk BMF (Baddest Motherfer)* ini akan segera kembali ke oktagon.
Ia dijadwalkan bertarung menghadapi Dustin Poirier di UFC 218 yang digelar pada 19 Juli mendatang.
Pertarungan itu akan menjadi pembuktian apakah Holloway masih punya daya saing di antara para petarung elite, setelah sebelumnya dikejutkan oleh Topuria.
(Budis)