BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Dua mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP), Trimita Ari Pratiwi dan I Kadek Hari Kesuma, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Keduanya, yang berasal dari Program Studi Teknologi Pangan, terpilih mewakili Indonesia dalam SDG Youth Public Policy Innovation Challenge: Food Security and Poverty Alleviation 2025 yang digelar di Beijing dan Xi’an, Tiongkok.
Di bawah bimbingan Yoga Pratama, S.TP., M.Sc., Ph.D., tim UNDIP ini bersaing dengan delegasi muda dari berbagai negara. Ajang bergengsi tersebut merupakan bagian dari Global Development Public Policy Youth Innovation Contest (GDPPYI) yang mempertemukan 15 tim terbaik dari total 384 tim asal 55 negara. Kompetisi ini diselenggarakan oleh UNITAR SDGs Singapore Center dan SFI U.S., dengan dukungan Food and Agriculture Organization (FAO) PBB.
Dalam ajang tersebut, Trimita dan Kadek mengusung inovasi bertajuk “HERO OIL”, yaitu pemanfaatan larva lalat tentara hitam (black soldier fly) sebagai minyak makan alternatif berbasis komunitas. Konsep ini mengedepankan pendekatan Global Gotong Royong Tetrapreneurship (G2RT) serta prinsip ekonomi sirkular. Berkat ide inovatif ini, tim UNDIP berhasil meraih dua penghargaan prestisius sekaligus, yakni Best Poster dan Honorable Proposal.
Selain kompetisi utama, kegiatan juga diisi dengan riset lapangan, forum diskusi, serta kunjungan budaya di berbagai wilayah Tiongkok. Partisipasi mahasiswa UNDIP ini menjadi bukti nyata kontribusi pemuda Indonesia dalam diplomasi kebijakan publik, khususnya dalam isu ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan, sejalan dengan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP, Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D., menyampaikan apresiasinya.
Baca Juga:
“Bawal Cipanjalu”: Inovasi Mahasiswa UHS Ubah Waluh Siam Jadi Cemilan Balado Bernilai Tinggi
McLaren: Inovasi Perlu, Tapi Jangan Hilangkan DNA Balapan F1
“Prestasi yang diraih Trimita dan Kadek membanggakan sekaligus menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkompetisi, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Prof. Sugiharto menambahkan, keikutsertaan mahasiswa UNDIP dalam kompetisi global ini menunjukkan kepedulian generasi muda terhadap isu strategis dunia.
“Dengan mengembangkan produk inovatif yang bermanfaat dan berkelanjutan, mahasiswa mampu membantu pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan serta mengurangi angka kemiskinan,” tutupnya.
(Virdiya/_Usk)