JAKARTA,TM.ID: Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango memerintahkan jajaran lembaga antirasuah untuk mengumpulkan informasi terkait dugaan perusahaan perangkat lunak asal Jerman SAP menyuap sejumlah pejabat di Indonesia.
Dugaan suap itu menjadi sorotan setelah Departemen Kehakiman Amerika Serikat, merilis informasi denda kepada SAP SE terkait perkara suap kepada pejabat pemerintah di Afrika Selatan dan Indonesia.
“(Soal) SAP, sudah saya tanyakan langsung kepada direktur penyelidikan dan juga direktur PLPM (Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat) untuk segera melakukan semacam pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) terhadap itu,” kata Nawawi seperti dikutip dari Antara, Rabu (17/1/2024).
BACA JUGA: Kemensos Bantah Terima Suap Pembuat Perangkat Lunak Manajemen dan Bisnis asal Jerman
Nawawi pun meminta publik bersabar hingga KPK mendapat informasi lengkap soal kabar dugaan suap tersebut. Menurut Nawawi apabila informasi awal sudah terkumpul selanjutnya baru dimulai penyelidikan.
“Kami tunggu hasil pulbaketnya seperti apa dan mungkin ke depannya mereka akan mengajukan semacam surat perintah penyelidikan. Yang penting dari pulbaket itu, mereka memang menemukan segala hal yang menyangkut SAP ini,” ujar Nawawi.
Salah satu pihak di Pemerintah Indonesia yang diduga menerima suap dari perusahaan asal Jerman itu ialah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Terkait hal itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan telah melakukan penyelidikan terkait dugaan suap oleh SAP yang menyeret KKP.
Trenggono mengaku baru mengetahui kabar mengenai perkara suap yang terjadi pada tahun 2015-2018 itu. Saat ini, Kementerian Kelautan sedang mengidentifikasi jejak proyek maupun aplikasi dari SAP yang berkaitan dengan kasus tersebut.
“Harusnya kan ada jejaknya. Artinya, aplikasinya ada. Itu kan perusahaan aplikasi, tetapi kami kok belum ada. Jadi, itu salah satu yang lagi kami cari,” kata Trenggono.
Sementara itu, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga diduga menerima suap dari SAP.
Bakti Kominfo menyatakan berkomitmen mendukung penuh penegakan hukum atas kasus suap dari salah satu perusahaan perangkat lunak asing asal Jerman, yaitu SAP. Bakti Kominfo secara tegas mengatakan akan melakukan pemeriksaan internal. Dalam keterangan resminya Bakti mengatakan akan berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memastikan jajarannya bertugas dengan baik dan mendukung kelancaran pengusutan kasus penyuapan tersebut.
(Usk)