JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Banyak yang bertanya bagaimana nasib dan masa depan warung rakyat dan toko kelontong yang jumlahnya 4,1 juta, serta14.500 pasar rakyat dan pasar tradisional diseluruh Indonesia. Juga warung kopi, kuliner rakyat dan tenan-tenan UMKM lain yang ada di pedesaan/kelurahan atas keberadaan 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan (KOPDES) Merah Putih, gagasan genuin dan program besar Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto.
“Ada kekhawatiran, Kopdes Merah Putih ini akan memperpuruk bahkan mematikan usaha dan ekonomi mereka,” kata Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia, dr. Ali Mahsun ATMO, M. Biomed., Jakarta, Kamis ( 8/5/2025).
Presiden Prabowo Subianto di berbagai kesempatan, selalu konsisten berpihak nyata ke pelaku ekonomi rakyat, ke petani, nelayan, pedagang kaki lima (PKL), warung rakyat dan toko kelontong, pasar rakyat dan pasar tradisional, juga tenan-tenan ekonomi rakyat lain di pedesaan dan gang-gang perkotaan.
Baca Juga:
Tindak Tegas Pengusaha Nakal Jelang Ramadhan dan Lebaran 2025, Ketum APKLI: Rakyat Lagi Susah
Lewat Program MUPP, UMKM Didorong Naik Kelas dan Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional
Presiden Prabowo menghendaki ekonomi rakyat UMKM mampu bangkit, maju dan unggul guna menyongsong dan mensukseskan Indonesia menjemput puncak bonus demografi 2030.
Bahkan bertekad menghilangkan kemiskinan, menurunkan penganngguran, serta mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
” Untuk itulah, selaku Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia, saya bermaksud menjawab bahwa keberadaan Kopdes Merah Putih bukan ancaman melainkan pathner dan mitra sitrategis UMKM Indonesia, “imbuh dokter ahli kekebalan tubuh lulusan FK Unibraw Malang dan FKUI Jakarta.
Kopdes Merah Putih punya tujuan sangat mulia, menggerakan dan mengelola seluruh dan segala potensi ekonomi pedesaan/kelurahan yang sangat besar dengan baik dan benar, profesional dan transparan untuk mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Memajukan ekonomi rakyat sehingga ekonomi nasional punya fondasi dasar yang sangat kuat. Atau bergerak dari ekonomi desa dan gang-gang perkotaan, ekonomi Indonesia akan memliki pertahanan yang jauh lebih kuat dan kokoh.
Keberadaan Kopdes Merah Putih juga untuk memotong rantai kemiskinan dan pengangguran, memotong tengkulak (ijon) dan mafia produk-prodok pedesaan/kelurahan, produk petani, nelayan, peternak dan pekebun, serta kerajinan dan produk lainnya. Untuk memberantas rentenir dan pinjaman on line.
Ketika ekonomi rakyat pedesaan/kelurahan maju maka kesejahteraan rakyat terdongkrak sehingga judi on line pun beserta rentetannya, mafia organ, narkoba dan jual beli orang bisa dicegah secara efektif. Muara dan ujung akhirnya adalah terwujudnya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tambah mantan Pembantu Rektor Universitas Darul ‘Ulum Jombang Jatim.
Sekali lagi, keberadaan Kopdes Merah Putih yang akan mendapatkan permodalan Rp 1 milyar per koperasi bukan ancaman melainkan pathner dan mitra strategis bagi ekonomi rakyat UMKM diseluruh Indonesia.
Menjadi satu kesatuan lakukan sinergi, kolaborasi, kerjasama dan bersama-sama untuk mewujudkan ekonomi gotong royong berazas kekeluargaan atau atau ekonomi Indonesia dengan ruh UUD 1945.
Dengan adanya Koodes Merah Putih ini, UMKM menemukan monentumnya untuk mampu maju dan unggul guna mensukseskan Indonesia menjemput puncak bonus demografi 2030 yang syaratkan 100 juta unit UMKM yang handal dan kompetitif, pungkas Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995-1998. (Agus Irawan/Usk)