BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Berkuda sering kali identik sebagai hobi orang kaya atau kalangan atas, mengapa demikian?
Anggapan ini bukan tanpa alasan. Dari biaya pelatihan hingga perawatan kuda, kegiatan ini membutuhkan pengeluaran yang tidak sedikit.
Namun, apa sebenarnya yang membuat berkuda menjadi simbol prestise bagi orang kaya? Berikut penjelasan mengenai pertanyaan tersebut.
Kuda Sebagai Simbol Orang Kaya
Berikut penjelasan mengenai alasan berkuda menjadi simbolis orang kaya
1. Biaya Perawatan yang Tinggi
Salah satu alasan utama adalah biaya perawatan kuda yang sangat mahal. Seekor kuda membutuhkan perawatan rutin seperti pemberian makanan berkualitas, pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, hingga sepatu khusus (horseshoe).
Biaya ini bisa mencapai jutaan rupiah setiap bulan. Selain itu, tempat tinggal kuda atau stable juga harus memadai, yang sering kali memerlukan sewa kandang di fasilitas tertentu dengan tarif tinggi.
2. Pelatihan dan Perlengkapan Mahal
Belajar berkuda tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan pelatihan dari instruktur profesional yang biayanya cukup signifikan.
Selain itu, perlengkapan berkuda seperti pelana, helm, sepatu bot khusus, dan pakaian pelindung juga tidak murah. Semua elemen ini membuat olahraga berkuda semakin identik dengan gaya hidup mewah.
3. Faktor Historis dan Budaya
Secara historis, berkuda kerap menjadi bagian dari kehidupan bangsawan dan elite masyarakat.
Pada masa lalu, hanya kalangan tertentu yang memiliki akses untuk memelihara dan menggunakan kuda sebagai alat transportasi atau olahraga. Tradisi ini bertahan hingga kini, menjadikan berkuda sebagai simbol prestise.
4. Koneksi Sosial di Lingkungan Eksklusif
Berkuda sering dilakukan di klub-klub eksklusif yang menawarkan fasilitas lengkap dan suasana mewah.
Lingkungan ini menjadi tempat berkumpulnya individu-individu dengan status sosial tinggi, menjadikan berkuda bukan hanya olahraga, tetapi juga sarana membangun jejaring sosial.
BACA JUGA:Ingin Berkuda? Ini 5 Arena Berkuda di Jabodetabek
Meskipun berkuda identik dengan hobi orang kaya, kegiatan ini sebenarnya bisa untuk berbagai kalangan, terutama ketika mulai munculnya komunitas dan tempat pelatihan yang lebih inklusif. Namun, stigma eksklusivitas berkuda tetap melekat karena faktor biaya dan sejarahnya yang erat dengan kemewahan.
(Virdiya/Usk)