BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Perkenalkan keunikan cita rasa kopi lokal yang berasal dari kawasan cagar biosfer di Jawa Timur, Universitas Brawijaya (UB) berkolaborasi dengan Kembang Galengan, Bumi Kopi Malang, dan Sumber Wandhe Coffee Lab asal Jombang adakan acara bertajuk “Public Cupping Kopi” di Bumi Kopi, Jalan Selorejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten, seperti Prof. Luchman Hakim, Ph.D., Ketua Direktorat Riset dan Inovasi UB, serta Dian Siswanto, Ph.D., Ketua Tim Doktor Mengabdi Cagar Biosfer.
Selain itu, beberapa ahli kopi turut memberikan wawasan, di antaranya Mochammad Shobari Karim, pemilik Sumber Wandhe dari Wonosalam; Adreng Pangandika, Q Arabica Grader; dan Ayudha Pradhana dari Bumi Kopi.
Ayudha Pradhana menjelaskan berbagai jenis kopi yang diuji dalam acara ini, termasuk Arabika, Robusta, Liberika, dan Abeokuta. Setiap jenis kopi tersebut memiliki karakter rasa dan aroma yang unik, tergantung pada metode pengolahannya.
Promosi Kopi Lokal yang Berdaya Tahan Iklim Ekstrem
Menurut Prof. Luchman Hakim, kegiatan ini penting untuk mempromosikan kopi lokal, terutama varietas yang kurang dikenal seperti Liberika. Kopi Liberika memiliki potensi besar karena mampu bertahan di tengah perubahan iklim yang ekstrem, sehingga penting untuk dilestarikan.
Sebanyak 30 peserta, yang meliputi mahasiswa UB dan Universitas Negeri Malang (UM), petani kopi, pemilik roaster, serta masyarakat umum, turut berpartisipasi dalam acara ini. Para peserta tidak hanya mengeksplorasi citarasa kopi dari kawasan cagar biosfer tetapi juga mendapatkan pemahaman tentang pentingnya pelestarian dan keberlanjutan sektor kopi.
Dukungan untuk Pelestarian dan Inovasi Kopi Lokal
Dian Siswanto menegaskan bahwa penguatan kapasitas masyarakat sekitar cagar biosfer terus didukung melalui pengembangan produk unggulan seperti kopi.
“Kami berupaya mendukung penguatan kapasitas masyarakat dalam penyelenggaraan agrowisata dan pengembangan produk unggulan, salah satunya kopi,” ungkapnya, menguutip laman resmi UB, Selasa (31/12/2024).
BACA JUGA: Cara Mengolah Biji Kopi Jadi Bubuk yang Nikmat!
Acara ini juga menampilkan 16 sampel kopi dengan berbagai metode pengolahan yang menghasilkan aroma dan rasa yang beragam. Beberapa di antaranya:
- Arabica Mosto Black Tea dengan aroma blueberry dan strawberry
- Liberika dengan nuansa tropis seperti nangka dan sentuhan rempah-rempah ringan seperti kayu manis
- Excelsa Anaerobic 120H yang menawarkan aroma eksotis seperti ceri, kurma, jeruk, nangka, dan anggur hijau.
Melalui acara ini, UB bersama para mitranya berharap dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kopi lokal, khususnya dari kawasan konservasi.
(Virdiya/Budis)