JEPARA, TM.ID: Mengenal Hotel Kerbau sebutan masyarakat di sentra penjualan kerbau di Desa Guwobosorkerto, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara yang ramai saat musim kurban Idul Adha.
Tempat ini bukan dimaksudkan hotel seperti layaknya penginapan untuk manusia, melainkan hanyalah sarana penitipan penjualan kerbau yang berbentuk kandang.
Awalnya, Hotel Kerbau adalah besutan para mahasiwa KKN yang memberikan ide kepada masyarakat setempat, karena kondisi di desa itu kotor dipenuhi kotoran kerbau.
Para penghuni di sana disarankan pindah ke pinggir sungai, agar terbentuk sentra penjualan kerbau yang dinamai “Hotel Kerbau” Hal ini, berdasarkan cerita dari penjual kerbau bernama bukan (70).
“Setelah dirapatkan di balai desa semua setuju,” ucap Bukan.
Nama Hotel Kerbau sudah tertanam pada ingatan masyarakat. Peternak bernama Bukan menitipkan dua ekor kerbaunya dan ludes terjual dampak baik menitipkan di tempat itu.
Selain untuk penitipan penjual, Hotel Kerbau juga akan menyalurkan hewan kurban saat mendekati Idul Adha ke masjid yang menyelenggarakan penyembelihan.
Bukan mengungkapkan kondisi penjualan kerbau untuk saat ini harganya menanjak meski tidak terlalu tinggi. Harga jual naik sekitar Rp 1-2 juta.
“Kenaikan harganya antara Rp 1-2 juta,” kata Bukan.
Ia membeberkan kerbau yang cepat laku terjual berada di harga Rp 20-25 juta. Bukan mengambil contoh, kerbau miliknya telah laku terjual dengan harga tersebut.
Persedian hewan kurban dari Bukan untuk tahun ini telah ludes terjual, ia hanya memiliki sisa tiga ekor untuk dikembangbiakan.
Menurut Bukan, hewan-hewan yang ada di sana kebanyakan sudah terjual. Setelah laku, Bukan hanya fokus untuk merawat kerbau-kerbau yang suda dibeli orang lain untuk persiapan Idul Adha 1444 H.
Ia rutin memandikannya empat kali dalam sehari di sungai yang tidak jauh dari kandang. Kemudian, Bukan wajib memberi pakan seusai memandikan kerbau.
BACA JUGA: Jelang Idul Adha Harga Kebutuhan Pokok di Lampung Tetap Stabil
(Saepul)